Menurut Lifshitz, tulisan-tulisan Marx menekankan kesenjangan perkembangan sosial dengan artistik, dan memandang sasaran tertinggi estetika Marx adalah memecahkan kontradiksi perkembangan kekuatan-kekuatan produktif dengan meningkatnya alienasi kelas-kelas produktif. Ia melihat dalam Marxisme ada sarana untuk emnghapus kontradiksi penindas dengan yang ditindas; kerja fisik dengan mental, sehingga memungkinkan terciptanya kebudayaan universal yang nirkelas dan tidak mengasingkan.