Product description
Komik ini pernah terbit kurang lebih 5-6 tahun lalu. Judulnya BENCANA LISAN, diterbitkan oleh sebuah penerbit besar di Jakarta sana.
2020, saya putuskan untuk menarik hak terbitnya, karena masih banyak yang mencari, tapi buku sudah jarang. Relevan kata beberapa pembaca dengan kejadian zaman sekarang.
Pingin langsung terbit tapi ternyata masih banyak yang harus direvisi. Dulu pikiran saya, yang baca remaja dan dewasa.
Tapi qodarullah, justru banyak anak kecil yang baca. Namanya juga komik.
Maka setelah menyelesaikan Bencana Lisan 2, saya segera merevisi seri pertamanya. Biar lebih sopan bila dibaca untuk anak-anak.
Salah satu mumetnya itu di sini. Proses mikirnya berulang kali. Gimana cara menyampaikan pada anak2, bahwa kosakata yang dimaksud adalah contoh salah, gak untuk diucapkan kembali.
Ternyata gak sesrat-sret srat-set itu...
Dalam seri kedua dari Bencana Lisan ini, digali lebih dalam, *dosa-dosa lisan yang berkaitan dengan kehormatan sesama muslim dan dosa lisan lain yang berkaitan dengan masalah ketergelinciran akidah* yang tidak disadari kebanyakan orang namun seolah sudah menjadi kebiasaan.
Mulai dari masalah ghibah, ternyata ada begitu banyak ucapan maupun perilaku, yang kita sangka bukan ghibah, ternyata masuk dalam ghibah. Tapi ada juga, ghibah-ghibah
yang dibolehkan secara syariat. Dibahas pula dosa-dosa lisan lainnya, seperti ghibah dengan hati, tajassus, bermuka dua, yang bersumber dari literatur para ulama, yang disampaikan secara lebih ringan tanpa menghilangkan esensinya.
Penulis sengaja menyusun komik ini, agar anak-anak yang membacanya, atas izin Allah, bisa menjadi salah satu hal yang layak diingat, bahwa wajib berhati-hati dengan lisan. Agar mereka juga bisa mulai memilah, ucapan apa yang layak disampaikan dan mana yang harus dibuang jauh-jauh.