Kado untuk Istri (Sidogiri Penerbit) Hard Cover

Inilah kado terindah bagi setiap wanita. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendamping suami dan ibu bagi anak-anaknya, seorang istri membutuhkan kehadiran sosok yang bisa menguatkannya, baik secara fisik maupun mental, dan mendukungnya dengan segenap kesabaran dan kasih sayang dalam menjalani tugas-tugas yang diamanatkan kepadanya.

Tak ada hal terindah yang diharapkan oleh setiap wanita selain kehadiran seorang imam shalehah yang didambakannya; kehadiran seorang suami yang akan menuntun dan membimbingnya menuju keridhaan Allah.

Inilah kado terindah bagi setiap wanita. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendamping suami dan ibu bagi anak-anaknya, seorang istri membutuhkan kehadiran sosok yang bisa menguatkannya, baik secara fisik maupun mental, dan mendukungnya dengan segenap kesabaran dan kasih sayang dalam menjalani tugas-tugas yang diamanatkan kepadanya.

Nah, buku ini secara spesial dihadirkan kepada setiap kaum hawa, baik yang sudah berkeluarga maupun yang akan berkeluarga, agar ia bersiap segera menjadi permaisuri rumah tangga yang dipenuhi ketentraman dan keberkahan dari Allah.

Bagi manusia, keberadaan pasangan merupakan anugerah yang teramat indah nan mengagumkan. Karena tanpa pasangan, seseorang akan terjebak dalam ruang hampa dan kekosongan. Ia akan merasa gundah dan gelisah, kendati ia hidup di surga sekalipun.

Anjuran menikah yang termaktub dalam alQur’an dan Hadis banyak ditujukan pada kaum lelaki. Hampir tidak ditemukan perintah dan anjuran menikah yang diperuntukkan pada kaum perempuan, semisal:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu untuk menikah, maka hendaklah kalian menikah, dan barang siapa yang tidak mampu, maka puasalah karena sesungguhnya puasa adalah perisai”. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa perempuan tidak dianjurkan untuk menikah. Sebab pernikahan adalah bersatunya dua hati dalam satu frame cinta yang dan tentu saja juga memerlukan kesediaan dari kaum perempuan. Sehingga, adanya perintah dan anjuran menikah untuk kaum pria meniscayakan kesediaan kaum wanita untuk menerima lamaran lelaki yang hendak mempersuntingnya guna dijadikan istrinya. Karena bagaimanapun, pernikahan tidak akan terwujud manakala hanya didasarkan pada keinginan dari pria, tanpa ada kesediaan dari pihak wanita.

"Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku memerintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya"

(H.R. Abu daud dan at-Tirmidzi)

Penulis

Mukhtar Syafaat, Afifuddin, Badrus Sholeh, Ach. Zaini Aly, Moh. Zahri M.S