Paket dipacking sangat bagus. Terimakasih seller.
Buku ini sdh dari lama ditunggu2
Printing quality:Bagus
Packaging:sangat aman
Content clarity:menarik
April 7, 2025
K**o
Item: Default
Alhamdulilah barang sudah tiba
Terimakasih
April 10, 2025
B**s
Item: Default
Barang sdh diterima dg baik, bungkusnya rapi, pengiriman cepat, harga sepadan
5d ago
W**n C**l D**o
Item: Default
Akhirnya datang juga. Dikemas dengan baik. Bukunya tercetak bagus
April 9, 2025
p**8
Item: Default
Sudah sampai dgn aman, trima kasih penulis.. smg bukunya bisa di pahami dan menambah pengetahuan, trima kasih seler.. sukses sllu
March 3, 2025
About this shop
Biblio Jogja
82%
Ships within 2 days
100%
Responds within 24 hours
About this product
BahasaBahasa Indonesia
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tipe SampulPaperback.
PenerjemahAgus Wahyudi
Tahun2024
Kuantitas per Kemasan1
ISBN/ISSN9786238392988
Jumlah Halamanviii + 144 hlm
PenerbitNARASI
BrandBiblio
Product description
Buku Darmagandhul - Kisah Runtuhnya Majapahit yang Disembunyikan
Diterjemahkan dan diulas oleh Agus Wahyudi
Penerbit : Narasi
Dimensi : 14 x 20 cm
Tebal : viii + 144 hlm
ISBN : 9786238392988
Harga P. Jawa: Rp. 60.000,-
Vulgar, kontroversial, dan sakral.
Itulah Darmagandhul.
Vulgar karena temanya sensitif dengan bahasa lugas apa adanya, cenderung kasar, hingga membuat panas yang membaca. Kontroversial karena membahas sejarah keruntuhan Majapahit yang disembunyikan pihak tertentu karena alasan politis. Juga karena isinya mendiskreditkan umat Islam sebagai peng- anut agama mayoritas di Jawa. Maka karya ini ter- larang pada zamannya. Namun Darmagandhul sakral karena mengandung ajaran spiritual Jawa dengan penjelasan mendalam.
Ini memang bacaan bagi orang yang mau berpikir dewasa dan terbuka. Dibutuhkan keluasan hati dan tidak sumbu pendek. Jika Anda adalah pembaca seperti itu, maka buku Darmagandhul memberikan wawasan baru sekaligus hiburan bermutu. Darma- gandhul bukan kebenaran wahyu.
Dia menawarkan semangat menggugah kesadaran orang Jawa yang makin terjauhkan dari nilai leluhur, bahkan tanpa sadar sebagian orang Jawa dijadikan komoditas warga pendatang yang mencari ke- untungan.