CINBENG – EKSISTENSI PERANAKAN TIONGHOA TANGERANG (EDISI HARD COVER)
Sold by Anelinda Books
4.9(13)
87 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp12.000
Est. delivery by May 15 - May 20
Customer reviews (13)
Tokopedia customer review
Seller sangat ramah, informatif, tanggap dan responsif; pengiriman cepat dan tepat; packaging bersih, rapi dan aman; barang original dan bagus; harga bersahabat; very recommended seller
June 18, 2022
Tokopedia customer review
Seller responsif. Packingnya TERPUJI- sangat rapi dan aman jadi bukunya terjaga utuh. Makasih seller dan sukses terus. 🙏
April 8, 2021
Tokopedia customer review
Barang sesuai dg pesanan, packing sgt rapi & paket cpt sampai
March 23, 2021
Tokopedia customer review
baru kali ini beli buku dapat packingan yg superrrr rapihhh dan aman... senang bangett bukunyaa aman banget tanpa cacat
March 1, 2021
Tokopedia customer review
Buku bagus , jarang jarang ada buku laen yg membahas ttg Cina Benteng. Recommended bagi yg suka sejarah Peranakan Tionghoa
September 7, 2019
Tokopedia customer review
Barang diterima dgn baik. Kwalitas sesuai diskripsi.
January 27, 2019
Tokopedia customer review
Overall good! Semoga dari pihak JNE nya bisa lebih tepat waktu lagi. Tq
December 25, 2018
Tokopedia customer review
Murah, cepat sampai recomended
August 28, 2018
Tokopedia customer review
Trima kasih
November 4, 2020
Tokopedia customer review
bagus
February 18, 2021
Tokopedia customer review
respons penjual cepat dan pengiriman cepat. Buku masih terlihat baru. Saya beli ini untuk coba mengetahui asal usul keluarga. Salam!
February 3, 2022
Tokopedia customer review
Sesuai dengan deskripsi. Pelapaknya ramah.
September 1, 2021
Tokopedia customer review
Bagus
February 10, 2021
Anelinda Books
1,893 items
Product description
Bicara etnis Tionghoa Tangerang atau lebih lazim dikenal dengan sebutan Cina Benteng (Cinbeng) memang sangat menarik. Karena ternyata komunitas ini telah mendiami wilayah (kota dan kabupaten) Tangerang selama 300 tahun lebih. Namun ternyata, sangat sulit untuk mencari literatur sejarah perkembangan kaum peranakan Tionghoa Tangerang ini. Hal ini karena tak ada penulis yang secara spesifik membahas komunitas satu ini secara menyeluruh, kalau pun ada pembahasan masalah komunitas Tionghoa Tangerang, versinya hanya sepenggal-sepenggal. Padahal kalau dicermati, ada banyak sekali pengaruh positif dari komunitas ini terhadap sejarah dan perkembangan Tangerang. Sebut saja di sektor kebudayaan, komunitas ini banyak menyumbangkan berbagai tradisi menarik khas Tangerang. Seperti munculnya kesenian gambang kromong dan cokek di sana, serta berbagai makanan yang bukan lagi khas Cinbeng, dan yang lebih menarik semu itu tak lagi menjadi ciri khas peranakan Tionghoa di sana, tapi sudah menjadi khas Tangerang. Sementara di sektor pariwisata, kehadiran perayaan Peh Cun Tangerang dan arak-arakan Toapekong Kelenteng Boen Tek Bio telah menjadi primadona sejak era tahun 1960-1970an, Lewat dua festival ini, Tangerang bisa mendongkrak sektor pariwisatanya hingga ke mancanegara dan bahkan bisa mendulang dolar dari para wisatawan mancanegara. Maka buku pembahasan tentang kaum Tionghoa Tangerang ini jadi begitu menarik karena digambarkan bagaimana sejarah panjang masa-masa kehadiran cikal bakal kaum peranakan Cina Benteng di wilayah Tangerang, sejak abad ke-14 hingga meletusnya peristiwa pembantaian tahun 1740. Buku ini juga mencatat peristiwa pembantaian tahun 1740 dari sudut pandang kehadiran orang Tionghoa di Tangerang, termasuk soal gugatan isteri Nie Hoekong kepada Pemerintah Belanda. Pembaca dapat mudah mencernanya. Paling tidak, buku ini dapat menambah wawasan kaum awam terhadap keberadaan kaum peranakan Tionghoa di wilayah Tangerang.