#SeriYukHijrah | Jangan Pernah Lupa Sama Allah buku original berwarna pengembangan diri self improvement buku untuk pacar motivasi islam motivasi hidup buku rekomendasi jalur langit
Sold by senja.buku
5(7)
15 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp10.500
Est. delivery by Apr 22 - Apr 25
Specifications
Customer reviews (7)
o**1
Item: Default
Next beli lagi di tunggu seri hijrah lainnya
March 6, 2024
i**R
Item: Default
Kualitas cetak:Rapih, bagus
Bagus banget isinya memotivasi dalam keseharian
March 9, 2024
g**
Item: Default
sumpah kalian harus beli buku ini, menurut saya buku ini cocok banget buat kalian yang pengen tau tentang allah
March 9, 2024
g**
Item: Default
abis baca buku ini tersentuh banget hati, bener bener ini buku cocok buat kalian yang mau deket sama allah
March 6, 2024
s**x
Item: Default
banyak quots quots yang bagus
March 9, 2024
s**x
Item: Default
quots nya bagus" banget
March 7, 2024
r**n
Item: Default
bagus
March 25, 2024
senja.buku
62 items
About this product
Tipe SampulPaperback.
Jumlah Halaman128
Editoralta
Penerjemahsenja
Pengaranghamba allah
BahasaBahasa Indonesia
Penerbitsenja
Tipe EdisiEdisi Kolektor
Tahun2023
Kuantitas Per Kemasan1
Versi(Versi) Singkat
Product description
PERHATIAN :
- Buku Hambaallah ASLI/LANGSUNG DARI PENERBIT
- Berat barang sesuai dengan berat yang tercantum
- FREE Packing menggunakan lapisan kardus atau bubble warp.
- Bila ada pesan silahkan tulis "DICATATAN" saat chekout / diorderan, bukan dichat.
Detail Buku :
Judul : Jangan Pernah Lupa Sama Allah
Penulis : Hambaallah
Penerbit : ALTA UTAMA
Jumlah Halaman : 128
Cetakan : Pertama 2023
Seringkali, nikmat hadirnya Allah dalam hati hanya dapat kita rasakan saat kita masih miskin ilmu, hidup kita masih susah, dan masih banyak memiliki keterbatasan. Namun, setelah kita belajar sehingga menjadi pintar, setelah memperoleh rezeki Allah berupa kekayaan, hingga berbagai pintu kesempatan telah terbuka, perlahan namun pasti, Allah tidak lagi ada kita di hati kita. Kita telah berubah menjadi orang yang begitu merasa punya, menjadi begitu bangga, dan menjadi begitu kufur.
Kealiman dan kerendahan hati yang sempat ada mendadak hilang. Anehnya, saat itu, kita tidak pernah merasa atau sekadar mau bertanya, “Ada apa?”, atau, “Mengapa?”
Ketika kita tersadar bahwa keadaan yang telah membaik itu, nyatanya hanya seolah membaik saja. Kedekatan orang-orang kepada kita, tidak juga terasa kedekatannya, ketika umpamanya, ada suatu masa di mana kita begitu sepi dan sedih. Di sanalah kita hanya bisa menduga. Apakah semua terjadi karena hati kita telah pergi meninggalkan Allah, atau Allah yang tidak lagi sudi mengisi relung hati kita? Padahal, sungguh, kita dulu pernah tahu, bahwa hanya bersama Allah saja, kita pernah memiliki kesungguhan, keberanian, dan ketenangan.
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (Qs. Ar-Ra’d [13] : 28)