The E-Myth Revisited - Michael E. Gerber

E-Myth (n): Entrepreneurial Myth: (1) Mitos yang mengatakan bahwa setiap orang yang berbisnis sudah pasti seorang wirausaha; (2) Asumsi fatal yang menyatakan bahwa seseorang yang andal dalam sebuah pekerjaan teknis, akan cocok jika menjalankan bisnis di bidang tersebut.

Mengapa begitu banyak orang terjun ke dunia bisnis hanya untuk mengalami kegagalan? Pelajaran apakah yang tidak mereka dapatkan? Mengapa dengan semua informasi yang tersedia pada zaman sekarang tentang cara sukses dalam bisnis kecil, hanya sedikit orang yang berhasil meraih kesuksesan itu? Buku ini menjawab semua pertanyaan tersebut. Buku ini membahas empat ide besar yang, jika Anda memahami dan tulus dalam menjalankannya, akan memberikan kemampuan untuk membangun bisnis kecil yang sangat menyenangkan, memuaskan, serta menguntungkan.

 

Tiga Kepribadian yang Dipelajari dalam Buku The E-Myth 1. Wirausahawan: Seseorang yang visioner; hidup di masa depan; tidak pernah di masa lalu; dan jarang di masa kini. 2. Manajer: Seseorang yang peduli dengan ketertiban dan tata kelola yang baik. 3. Pekerja: Seseorang yang hidup di masa kini dan tujuan utamanya hanyalah untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

Sinopsis

The E-Myth Revisited menantang asumsi umum tentang kewirausahaan dan mengungkap alasan di balik kegagalan banyak usaha kecil. Gerber bukan hanya mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi praktis untuk membangun bisnis yang terstruktur dan dapat diwariskan.

Banyak pengusaha terjebak dalam “bekerja di dalam bisnis”, terpaku pada tugas-tugas teknis alih-alih “bekerja untuk pengembangan bisnis”, yaitu membangun sistem dan struktur agar bisnis berjalan tanpa ketergantungan pada individu. Buku ini menekankan pentingnya membangun sistem dan prosedur yang terdokumentasi untuk semua aspek bisnis. Hal ini memastikan kelancaran dan efisiensi operasional, bahkan saat terjadi pergantian staf.

Gerber juga menghancurkan mitos bahwa pengusaha harus serbabisa. Dia menekankan bahwa pengusaha yang sukses fokus pada visi dan misi, dan membangun tim yang kompeten untuk menjalankan operasional. Gerber juga menunjukkan pentingnya prinsip waralaba, seperti membangun sistem yang dapat ditiru, dapat diterapkan pada semua jenis bisnis, terlepas dari status waralabanya.