Kecipir merupakaan salah satu tumbuhan merambat yang dapat dikonsumsi sebagai santapan lezat.
Baik daun maupun buah bisa juga untuk pakan ternak ruminansia: misal kambing, sapi, kelinci dll
Daun, biji, umbi dan bunga dari kecipir dapat dikonsumsi, sehingga tidak ada bagian tanaman yang terbuang. Akar dari tumbuhan ini memiliki rasa yang mirip dengan kentang, ada yang mengatakan bahkan lebih baik daripada kentang. Daunnya bisa dimakan seperti bayam dan bijinya bisa dikonsumsi seperti kedela
Dalam 100 gram kecipir mentah mengandung energi 409 kkal, asam pantotenat 0,795 miligram, riboflavin 0,45 miligram, dan vitamin B6 0,175 miligram.
Dari membantu penurunan berat badan hingga mencegah penuaan dini, kecipir juga memiliki kandungan antioksidan kuat. Kecipir adalah sumber folat yang luar biasa memiliki manfaat luar biasa untuk wanita hamil dan janinnya.
CaraTanam
Sebelum ditanami, lahan diolah dengan pencangkulan dan pemberian pupuk kandang atau pupuk organik, khususnya untuk lahan-lahan tandus. Setelah dicangkul, tanah diratakan dan dibuat lubang tanam dengan tugal yang jaraknya 20 - 30 cm dan jarak antar baris 75 cm. Selanjutnya setiap lubang ditanami 1 - 2 biji, lalu ditutup tipis-tipis dengan tanah. Biji kecipir dapat tumbuh setelah lima hari kemudian. Setelah tinggi tanaman mencapai 10 cm atau berumur dua minggu (hst), dipasang ajir dari bambu yang tingginya 1,5 - 2 m. Jika ditanam di pekarangan, kecipir dapat dirambatkan pada pohon, pagar, atau tembok. Selain pemberian ajir, tanaman kecipir perlu diberi pupuk buatan berupa urea dan TSP (SP-36) dengan perbandingan 1 : 2 sebanyak 6 g tiap tanaman.
Panen dan Cara Panen
Buah dapat dipetik pertama kali saat tanaman berumur 3,5 bulan (hst). Tanaman yang terawat dengan baik dan sehat dapat menghasilkan lebih dari 2,5 ton buah muda tiap hektar lahan. Pemetikan buah jangan sampai terlambat karena rusuk-rusuk buah akan berserat.
Berat bersih 16 gram