Buku Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan - Fatimah Purwoko
Sold by Buku Beta
4.5(11)
62 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp19.000
Est. delivery by Apr 24 - Apr 26
Customer reviews (11)
a**1
Item: -
Packingan aman..langsung cus buat belajar
January 26, 2023
h**2
Item: -
Paking aman rapih dan barang sesuai
June 14, 2023
n**e
Item: -
Belum sempat di baca jd blm bisa ksih ulasan
February 28, 2025
T**y
Item: -
August 22, 2023
a**a
Item: -
February 15, 2023
J**r A**h
Item: -
January 28, 2023
H**a T**m
Item: -
January 26, 2023
p**6
Item: -
January 18, 2023
m**o
Item: -
December 29, 2022
C**r
Item: -
January 30, 2023
D**i
Item: -
January 17, 2023
Buku Beta
3,236 items
Shop performance
Better than 80% of other shops
Responds within 24 hours
97%
Product description
Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan - Fatimah Purwoko
Penulis :Fatimah Purwoko
Harga :Rp69,5rb
Berat :350 gr
Cover :Soft Cover
Penerbit :Sociality (Anak Hebat)
Ketebalan :300 hlm
Ukuran :14 x 20 cm
ISBN :978-623-7115-40-3
Sinopsis :
Jika menilik foto gadis-gadis Bali tempo dulu yang bertelanjang dada di masa prakemerdekaan, kita mungkin akan berpikir, Mungkinkah Ken Dedes sang Ratu Singhasari dari kerajaan bercorak Hindu juga bertelanjang dada, bahkan di hadapan rakyatnya?
Apakah pemberontakan yang dicanangkan Pangeran Diponegoro hingga memicu Perang Jawa merupakan dalih untuk memahkotai diri lepas dari takhta Mataram?
Apakah benar letusan Tambora pernah menyapu peradaban bercorak kesultanan Islam hingga tak berbekas?
Apakah benar akar pemikiran Bung Karno adalah ajaran teosofi Tarekat Mason yang dia peroleh dari ayahnya?
“Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan” merupakan buku berisi fragmen sejarah yang telah berhasil ditemukan, entah itu karena disembunyikan atau tersembunyi (belum ada penelitian yang mengungkap). Buku ini terbagi menjadi empat periode, yaitu masa Hindu-Buddha, masa Islam, masa Kolonial, dan masa Pasca-Kemerdekaan.
Tak ada kebenaran yang hakiki. Kebenaran hakiki hanya ada di langit. Begitu pula kebenaran sejarah. Sebab, pada dasarnya, sejarah merupakan diskontinu, seperti kata Foucault.