•Makin sering aku pikirkan, makin besar emosi mengembang dalam hatiku. Jadi aku redupkan saja pikiranku, namun dengan tetap menyadari bahwa diriku masih membutuhkan masa lalu …
•… bersosialisasi yang sebenarnya itu haruslah dengan jiwa, dan itu hanya bisa dilakukan di dunia nyata. Bukan melalui perangkat digital yang medan elektromagnetnya bisa menjadi penghalang keterlibatan jiwa dalam berinteraksi.
•Namun, begitu sifat manusia yang cenderung tidak mau diatur masih muncul sewaktu-waktu.
•Kita tahu bahwa manusia tak lepas dari kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.
•Kita tanpa sadar sering ‘menganiaya’ diri kita sendiri dengan mengizinkan rasa-rasa marah, benci, iri, dendam, dan sebagainya hidup dan tumbuh di dalam hati. Maka, dengan memaafkan, kita sudah mengizinkan rasa-rasa itu untuk pergi.
•Ketenangan malam akan memudahkan gelombang otak kita masuk ke frekuensi Ilahi sehingga ini akan menjadi waktu yang tepat untuk berdoa.
•Banyak kebetulan yang kita alami ternyata membawa kita ke jalur yang benar.