Logo Shop | Tokopedia
Cari
1/8
price skeleton

Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi

4.9(43)
202 terjual

Pilih opsi

Pilih

Pengiriman

Dari Rp11.500
Pengiriman sebelum Jul 8 - Jul 10

Ulasan Pelanggan (43)

c**u
c**u
Varian: Default
bukunya cantikk bgttt!!akhirnya bisa meluk malik😫💓
Product Review of Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi from c**u 0
16 Desember 2024
C**🍒
C**🍒
Varian: Tsahara SC
Baik
Sangat jelas
Rapi dan menggunakan bubble wrap yang tebal
Product Review of Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi from C**🍒 0
9 November 2024
p**a
p**a
Varian: Tsahara SC
aksbudjabshsj lah pokoknyaa bagus bgtt😭😭
Product Review of Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi from p**a 0
Product Review of Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi from p**a 1
18 November 2024
m**_
m**_
Varian: Default
Sampai dngan aman dan baik, terima kasih🦢
Product Review of Ready Buku Novel Poetry in Our Heads - Bukune - Bumi Fiksi from m**_ 0
24 April 2025
g**a
g**a
Varian: Default
BAGUSSS BANGET ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ bukunya aesthetic banget lucuu🫶🏻🫂
3 mgg lalu
BumifiksiJakarta
1,568 item
Kunjungi
Performa toko
Lebih baik dari 84% penjual lain
Merespons dalam 24 jam
91%
Kunjungi

Tentang produk ini

MerekBUMI FIKSI RITEL

Deskripsi produk

Spesifikasi Buku
Judul : Poetry in Our Heads
Penulis : Kith
Penerbit : Bukune
Kategori : Fiksi
Sub-Kategori : Novel
Harga : Rp 99,000
Berat buku: 250 g
Ukuran punggung: 1 cm
Ukuran : 13 x 19 cm
Halaman : 336 halaman, BW
Jenis Kertas Isi : BP55gr
Jenis Kertas Cover : AC230gr, lam doff, spot uv. 4/0
ISBN : 978-602-220-744-3
====================
Blurb
Malik Wartana, ia kelewat dewasa untuk seukuran remaja yang tumbuh dalam duka. Kelewat bijaksana untuk memandang kekosongan setelah ditinggal Ayah selamanya.
Sayangnya, Kal juga kelewat merah muda untuk Malik. Ia terlalu bahagia untuk bergabung dalam duka yang seumur hidup Malik rengkuh. Malik merasa tak bisa menodai keceriaan Kal dengan membagi biru dan kelabunya.
Dan di sanalah, Greta Tsahara berdiri. Merangkul gelap, kelam, dan sepi setelah ditinggal Bunda. Memandang Malik dengan duka yang setara.n Dengan keinginan untuk menemukan secercah cahaya agar tak terus tenggelam dalam lautan hampa.
Saling menemukan, menyembuhkan, menerangi gelap.
Namun, bukankah kita pernah mendengar, bahwa dua orang yang tumbuh dalam duka takkan bisa bersama?

Orang juga mencari

Mulai berbelanja

Dapatkan penghasilan bersama kami

Info perusahaan

Dukungan pembeli

Kebijakan dan hukum

Pengiriman gratis
Promo pembeli baru
Google PlayAPP Strore
Buka TikTok