Dijodohkan dengan pacar dari musuh sendiri? Itu adalah hal gila yang tak pernah terpikirkan dalam hidup seorang badboy yang merupakan ketua geng motor Wolviper, Agaskar Vakenzo Delvan. Arazey Henessy Elthea yang merupakan pacar dari Wave, alias musuh terbesarnya-justru dengan senang hati menerima tawaran perjodohan itu dengan tujuan dan maksud yang khusus. Sementara Agaskar bersumpah, akan membuat gadis itu menderita. Agaskar, lelaki kasar dan galak disertai sejuta pesona dalam setiap gerak-geriknya, dijodohkan dengan Arazey, gadis licik dan badass yang merupakan primadona sekolah. AJSO Bagaimana cara Agaskar maupun Arazey melewati fase menuju hari pernikahan mereka di tengah-tengah banyaknya konflik yang melanda? "Novel Agaskar bagus banget & look fresh! Selama membacanya aku dapat merasakan bagaimana suasana di ceritanya. Kalian - wajib punya novel ini!" Poppi Pertiwi, penulis novel Galaksi. "Recommended! Waktu aku baca ceritanya tuh bener-bener dibuat nggak mau berhenti sampe aku tahu endingnya. Karena dari awal ceritanya gemesin banget dari tingkah Agaskar yang dominan, dan Zeya yang nggak bisa bantah keinginan Agaskar, sampai konflik yang bikin nangis kejer. Wajib baca!" - Sabrina Febrianti penulis novel Asya Story.
RUMMMM BRUMMMMMM *** B Bising dari derum motor yang saling beriringan menghiasi jalanan pada Minggu pagi, gerombolan remaja mengendarai motor seolah bersahutan untuk berlomba dalam menempuh perjalanan. Beberapa dari mereka terlihat antusias dan bersemangat, karena di belakang tidak hanya kekosongan, terdapat para gadis yang ikut menemani sunmori hari ini. Jaket kulit berwarna cokelat dengan lambang singa laut itu bertuliskan WALERUS GANG. "Kita mau ke mana lagi, bro?!" teriak salah satu lelaki yang memimpin dari depan. "Kak Wave, kamu beneran nggak ada masalah lagi sama musuh kamu itu?" Gadis di belakang lelaki itu mempertanyakan suatu hal. "Nggak usah cemas, soal itu bisa belakangan. Hal kecil aja, kita happy-happy dulu." Beberapa menit berlanjut, masih seperti biasa. Suasana pun justru semakin ramai, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka seperti penguasa jalanan. Hingga detik-detik anak WALERUS melintasi gang kecil, di sanalah motor mereka mendadak terhenti. "BERHENTI, ATAU LO SEMUA MATI?!" Siapa sangka, sunday morning ride WALERUS berujung petaka. Seorang lelaki berambut lurus dengan warna hitam pekat, mempunyai mata elang nan tajam, disertai tubuh tinggi yang atletis, meregangkan sendi-sendinya usai berteriak pada anak WALERUS. "Tolong pegangin ponsel gue sebentar," ucapnya pada yang lain sebelum bertindak. "Enak aja lo semua main pergi gitu aja, setelah menghabisi dua anggota gue, dan lo semua masih bisa keluyuran penuh senyuman?!"