•Kayu kemuning gading (Murraya paniculata) atau nama sinonimnya Murraya exotica L.; Murraya banati Elm; Chalas paniculata, merupakan tumbuhan tropis yang dapat mencapai tinggi 7 meter dan berbunga sepanjang tahun. Daunnya seperti daun jeruk, cuma berukuran lebih kecil, sering digunakan sebagai tumbuhan hias atau tumbuhan pagar. Bunganya terminal dan harum, petal 12–18 mm, panjang, putih. Buahnya akan berwarna merah sampai oranye jika sudah matang,
•Masyarakat Minangkabau secara tradisional menggunakan akar kemuning untuk tangkai pisau atau ladiang (golok). Urat kemuning ini warnanya bagus dan liat, sehingga tidak mudah pecah jika digunakan. Kayu kemuning juga bisa digunakan untuk sempoa, tasbih, tangkai kuas dan juga untuk tongkat.
•Dari bahan kayu, kemudian dipotong potong menjadi segi empat kubus dan selanjutnya diperoses menjadi butiran, pengerjaan manual untuk menjaga tekstur kualitas kayu yang khas darikayu kemunining gading.
•Tidak memiliki wangi, memiliki warna kuning keclokatan asli kayu kemuning gading.
•Disusun menjadi sebuah .tasbih dengan menggunakan bahan benang nillon.
•Ukuran diameter butiran 8 mm isi 99 butir.