Sesuai ekspektasi sebelum co,pertama baca buku laila s.chudori Laut Bercerita, langsung jatuh cinta dengan bahasa dan cara pengajian cerita.. langsung hunting buku2 yg lain.. ini buku ketiga setelah pulang
September 4, 2024
T**1
Item: Default
Mantap bukunya, pengirimannya juga lumayan cepat, tapi sayang keychainnya ga ada, padahal di gambar ada
September 24, 2023
C**b B**u
Item: Default
Segera checkout, biar dapat keychain sm pembatas buku dari Jendela Bookstore
September 16, 2023
c**a
Item: Default
sebenarnya ada beberapa miss di bukunya, cuman yaa wajar aja sih karena ekspedisi biasanya jadii gakpapa😗
March 26, 2025
p**
Item: Default
alhamdulilah dtg dg keadaan selamat dan aaa dpt gantungan kuncinya
September 26, 2023
j**f
Item: Default
Kualitas cetak:baik
Kemasan:baik
Kejernihan isi:baik
September 14, 2023
S**.
Item: Default
Terbaik 👌👌👌👌
September 12, 2023
d**a
Item: Default
Diterima dengan baik, selalu puas beli di sini
April 27, 2024
p**k
Item: Default
Packaging:Oke
Dapet keychain nya juga lucuuk
September 17, 2023
c**g
Item: Default
baguss, tulisannya juga jelass, dan orii
January 27, 2024
l**a
Item: Default
Baguss dan pengiriman nya aman sekalii
October 14, 2024
s**a
Item: Default
ada damage dkt🙂🙂🙂🙂
September 17, 2023
l**d
Item: Default
Bagussss
April 7, 2025
︎**︎
Item: Default
bukunya bagus ak suka
April 5, 2025
_**y
Item: Default
Kualitas cetak:Baik
February 14, 2024
a**d
Item: Default
aaaaa, terimakasih🤩
September 28, 2023
j**a
Item: Default
loveee thisss book
April 8, 2025
s**a
Item: Default
Finally in my hand
March 27, 2025
z**a
Item: Default
bagus berkualitas
March 31, 2025
jendelabook
1,427 items
Shop performance
Better than 90% of other shops
Ships within 2 days
85%
Responds within 24 hours
99%
About this product
BrandJendela Toko Buku
Product description
Detail :
Judul : Namaku Alam
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Jumlah Halaman : 448 hal
Tanggal Terbit : 19 Sep 2023
Berat : 0.42 kg
ISBN : 9786231340825
Bahasa Indonesia
Deskripsi :
Inilah yang kubayangkan detik-detik terakhir Bapak:
18 Mei 1970.
Hari gelap. Langit berwarna hitam dengan garis ungu. Bulan bersembunyi di balikranting pohon randu. Sekumpulan burung nasar bertengger di pagar kawat. Mereka mencium aroma manusia yang nyaris jadi mayat bercampur bau mesiu. Terdengar
suara anj**g berkepanjangan. Empat orang berbaris rapi, masing-masing berdiri dengan senapan yang diarahkan kepada Bapak. Hanya satu senapan berisi peluru mematikan. Selebihnya, peluru karet. Tak satu pun di antara keempat lelaki itu
tahu siapa yang kelak menghentikan hidup Bapak.
***
Pada usianya yang ke-33 tahun, Segara Alam menjenguk kembali masa kecilnya hingga dewasa. Semua peristiwa tertanam dengan kuat. Karena memiliki photographic memory, Alam ingat pertama kali dia ditodong senapan oleh seorang
lelaki dewasa ketika masih berusia tiga tahun; pertama kali sepupunya mencercanya sebagai anak ‘pengkhianat negara’; pertama kali Alam berkelahi dengan seorang anak pengusaha besar yang menguasai sekolah; dan pertama kali dia