Novel Eighty Six - Ep.2: Run Through the Battlefront (Awal) (Asato Asato)
Sold by Gramedia
4.8(6)
23 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp11.500
Est. delivery by May 9 - May 11
Customer reviews (6)
y**e
Item: Default
Bukunyaa bagus bangett, suka dengan detail kecil ilustrasi nya🥹🫶🏼🫶🏼 bakalan order lagi untuk vol selanjutnya ✨✨
November 25, 2024
m**.
Item: Default
Mantap packing bukunya aman + dapet bonus terimakasih min 👍
July 6, 2024
y**f
Item: Default
Kejernihan isi:Very Good
Kualitas cetak:Very Good
Kemasan:Very Good 👍🏻
June 15, 2024
S**o
Item: Default
Tetep ada penyok sedikit. Tolong sediakan untuk menambah kardus
July 5, 2024
N**e
Item: Default
Bagus
October 11, 2024
Tokopedia customer review
2w ago
Gramedia
7,441 items
Shop performance
Better than 66% of other shops
Ships within 2 days
71%
Responds within 24 hours
99%
Product description
Sinopsis :
Seusai perpisahan tragis mereka dengan Lena, Handler dari Republik, Shin dan kawan-kawannya sesama Eighty-Six menerima perlindungan dari Angkatan Bersenjata Federasi Giad setibanya mereka di negara tetangga, Republik Federal Giad.
Anehnya, meski telah dianugerahi kehidupan damai, mereka memilih kembali ke medan pertempuran. Mereka mendaftarkan diri ke Angkatan Bersenjata Federasi, berdiri di garis tempur terdepan bagai neraka, dan terus bertempur menyambut serangan Legion. Tak hanya itu, kawan baru kini hadir di sisi mereka. Frederica Rosenfort, gadis praremaja yang jauh lebih muda dari mereka.
Kisah yang terjadi setelah perpisahan Shin dan Lena hingga reuni ajaib mereka nanti!
“Sang Dewa Kematian pun dipanggil ke tempat dia seharusnya berada....”
Sinopsis Ringkas
Seusai perpisahan tragis mereka dengan Lena, Handler dari Republik, Shin dan kawan-kawannya menerima perlindungan dari Republik Federal Giad.
Anehnya, meski telah dianugerahi kehidupan damai, mereka memilih kembali berdiri di garis tempur terdepan bagai neraka untuk menyambut serangan Legion. Tak hanya itu, kawan baru kini hadir di sisi mereka. Frederica Rosenfort, gadis praremaja yang jauh lebih muda dari mereka.
“Sang Dewa Kematian pun dipanggil ke tempat dia seharusnya berada....”