First impression: box nya berbeda dengan punya reviewer di luar negeri (misal Afsel), dan isi hanya mouse, user manual dan stiker tanpa CD driver seperti di keterangan, dan tanpa feet tambahan seperti di review. Okelah, di keterangan ada link driver dan feet mouse jarang sekali ganti kecuali usernya hardcore gamer.
Build quality: great, but not perfect
Digenggam enak seperti mouse2 gaming yang proper, tombol semuanya clicky (kadang ada mouse lebih mahal yg extra buttonnya mushy), dan scroll wheel cukup kokoh. Minusnya baru kelihatan di bagian bawah shell mouse, cat dan plastik kesannya kurang premium. Untuk pemakaian tidak masalah, toh bagian bawah mouse jarang org perhatikan.
Software: pengaturannya banyak, untuk fungsi2 sangat komplit. Yang kurang mungkin hanya pengaturan step DPI yang sudah paten, sehingga user yang terbiasa dengan DPI yang kurang umum (misal 1000) harus adaptasi. Untuk saya yang biasa gaming di 800, general usage di 1200/1600 ga masalah.
Fitur: side dan DPI button bisa diremap untuk single button, combo (misal Ctrl+T) dan macro sehingga sangat cocok untuk gaming maupun productivity. Fitur mode eco di switch mouse juga sangat membantu mengingat ini mouse wireless. Bonus point di mode eco mouse jadi lebih stealthy dan tidak terlalu mencolok gamer.
Gaming performance: Plus poinnya ada di switch yang clicky dan tactile jadi mantap satisfying untuk gaming. Performa sensor cukup untuk casual gamer (selain pro player atau CSGO global).
Mouse ini cukup berat (~140gr dengan batre AA alkaline) sehingga mungkin kurang cocok untuk pemain low sens atau yang sering mengangkat mouse. Kebetulan saya prefer mouse berat (100gr+) sehingga cocok. Buat saya mouse ini sedikit terlalu berat tapi masih bisa ditolerir. Gunakan saja untuk mouse MMO/RPG yang tidak membutuhkan gerakan cepat.
Prediction/ angle snapping dan smoothing cukup kuat sehingga untuk player hardcore kurang cocok. Saya tidak kurangi poin karena memang mouse ini memakai Avago 3050 yang notabene sensor mouse entry level.
Polling rate dilimit di 500Hz dalam software, dan cukup stabil menurut pengujian saya dengan nilai sekitar 480+Hz. Untuk yang terbiasa bermain di 1000Hz mungkin sedikit kagok, tetapi sekali lagi untuk casual gaming sangat cukup. Poin plus untuk saya karena terbiasa bermain CSGO dengan 500Hz dan tidak dapat adaptasi dengan 1000Hz.
Lift-off distance cukup tinggi (~3CD), tapi mudah diakali dengan isolasi listrik (lihat gambar 3) yang jadi pas 1CD tingginya.
Kesimpulan dan tambahan:
Untuk 99% pengguna dan casual gamer saya bisa recommend mouse ini terutama untuk yg ingin mouse wireless dengan budget 200rb an.
Di kelas harga ini jarang ada kompetitor yang pas, mengingat umumnya mouse gaming wireless cukup mahal di atas 500rb, dan di range 200rb an mouse yang proper umumnya wired.
Ukuran dan bobot mouse cocok untuk casual gamer dengan tangan medium-large (sekitar 18cm+ dan 8,5cm+) dengan palm atau claw grip. Secara kasat mata, mouse ini mirip G502 yang lebih ramping, dan secara subjektif gripnya mirip dengan karakter DeathAdder dengan bonus thumb rest serta posisi yang lebih ergonomis karena miring ke kanan.