HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose) 1 Kg. untuk konstruksi dan bangunan

 1. Retensi Air (Water Retention)

- Mencegah pengeringan campuran (semen, mortar, plester) terlalu cepat, terutama di lingkungan panas atau kering.

- Mengurangi risiko retak atau kerusakan akibat kehilangan air sebelum campuran mengeras sempurna.

2. Peningkatan Workabilitas

- Menambah kelicinan dan keplastisan campuran, sehingga mudah diaduk, diaplikasikan, atau dibentuk.

- Mengurangi gesekan antar partikel, memudahkan pekerjaan seperti plastering atau perataan permukaan.

 3. Peningkat Adhesi

- Meningkatkan daya rekat campuran mortar atau semen ke permukaan (misalnya pada pemasangan keramik atau bata).

- Cocok untuk tile adhesive (lem keramik) atau grout (campuran pengisi sela keramik).

4. Penghambat Pengikatan (Setting Time Control)

- Memperlambat waktu pengikatan campuran, memberi waktu lebih lama untuk aplikasi atau koreksi.

- Berguna dalam kondisi cuaca panas yang mempercepat pengeringan.

 5. Pengurangan Debu

- Mengikat partikel halus dalam campuran, mengurangi debu selama pencampuran atau pengaplikasian.

6. Peningkatan Kekuatan dan Daya Tahan

- Mencegah segregasi (pemisahan komponen) dalam campuran.

- Mengurangi penyusutan (shrinkage) saat campuran mengering, sehingga material lebih tahan retak.

---

 Contoh Aplikasi di Konstruksi

- Mortar Instan: Campuran plester, perekat bata, atau acian.

- Tile Adhesive: Perekat keramik atau marmer.

- Self-Leveling Compounds: Campuran untuk meratakan lantai.

- Gypsum-Based Products: Papan gypsum atau plester gypsum.

- EIFS (Exterior Insulation and Finishing Systems): Sistem isolasi eksterior dinding.

Keunggulan HPMC dalam Konstruksi

- Ramah Lingkungan: Tidak beracun dan biodegradable.

- Stabil pada Suhu Tinggi: Cocok untuk aplikasi di iklim tropis.

- Dosis Rendah: Efektif meski digunakan dalam konsentrasi kecil (biasanya 0,1–0,5% dari berat campuran). 

memiliki Viskositas: 180.000-200.000 v.

HPMC dalam konstruksi berfungsi sebagai aditif untuk meningkatkan retensi air, adhesi, workabilitas, serta mengontrol waktu pengikatan pada semen, mortar, atau plester, sehingga menghasilkan material bangunan yang lebih tahan lama dan mudah diaplikasikan.