Product description
Buku Tradisi Kumawus dalam Keluarga Berduka di Minahasa
Penulis: Dr. Drs. Yohanes Burdam, M.Hum.
Dr. Aksilas Dasfordate, S.Pd., M.Hum.
Dr. Theodorus Pangalila, S.Fil., M.Pd.
Ukuran: viii, 208 hlm, 15.5×23 cm
Masyarakat, kebudayaan, dan perubahan memiliki kaitan yang dalam proses kehidupan, baik sebagai individu, keluarga, dan masya[1]rakat. Dalam proses kehidupan itulah tercipta kebudayaan yang di dalamnya termasuk tradisi, seperti tradisi Kumawus pada keluarga berduka di Minahasa. Namun, dalam proses kehidupan masyarakat itu pula terjadi perubahan-perubahan yang dapat dilihat atau diamati dari satu periode ke periode lain.
Tradisi pelaksanaan acara “kumawus” di rumah duka pada hari minggu setelah masuk gereja, masih dilakukan masyarakat kelurahan Walian Kecamatan Tomohon Selatan, walaupun tampak ada perubahan dengan penggunaan peralatan seperti peralatan musik modern, penggunaan busana dari masyarakat tidak semuanya hitam-hitam, ada yang menggunakan undangan untuk tamu (belakangan tidak ada), dan penyediaan makanan dan minuman oleh keluarga yang berduka selain yang dibawa oleh masyarakat. Namun demikian, masih nampak jelas rasa solidaritas, kekeluargaan, kerja sama, kesehatian, dan sepenanggungan dari masyarakat untuk meringankan beban duka yang menimpa keluarga pada pelaksanaan acara tradisi kumawus tersebut.