Buku Penghancuran Gerakan Perempuan - Saskia E. Wieringa - Galang Press
Sold by Singgasana Kata
3(1)
7 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp19.000
Est. delivery by Jun 25 - Jun 27
Customer reviews (1)
Tokopedia customer review
sayang sekali, bukunya ori namun diterima dalam keadaan rusak
tapi penjual ramah dan membantu untuk komplain barang dan refund
Terimakasih...
September 18, 2024
Singgasana Kata
4,841 items
Shop performance
Better than 62% of other shops
Ships within 2 days
63%
Responds within 24 hours
94%
About this product
Brandgalang press
Product description
Penghancuran Gerakan Perempuan
Penulis : Saskia E. Wieringa
Penerbit : Galang Press
Cetakan : 2010
Dimensi : 15 x 23 cm
Tebal : 542 halaman
Buku baru, original, dan bersegel
Harga : Rp. 200.000
Sinopsis :
"Dalam bulan Februari 1967 kami ditahan. Saya disiksa begitu hebat hingga gigi-gigi saya rontok. Saya tak sadarkan diri selama tiga hari. Kemudia mereka menggali liang kubur dan akan menguburkan saya jika saya tidak mau menyebutkan nama dan alamat anggota lainnya." Sepenggal pengakuan Sujinah, mantan pemimpin Gerwani ini hanyalah sekuku hitam dari kejinya penderitaan yang dialami oleh juataan tapol perempuan korban tragedi G30S.
Kudeta berdarah itu menjadi bagian sejarah kelam perjuangan kemerdekaan kaum perempuan Indonesia. Pasca-G30S, para mantan anggota Gerwani, sebagian perempuan berhaluan nasionalis dan tak sedikit para loyalis Sukarno disiksa luar-dalam hingga merengang nyawa. Selebihnya, banyak di antara mereka tertatih-tatih bertahan hidup di balik tembok penjara.
Semangat perempuan revolusioner yang didengung-dengungkan semasa Orde Lama, mendadak dimusnahkan manakala kekuasaan negara Orde Bar mencengkeram. Selama 32 tahun, ruang gerak perempuan dalam bersuara dan berpolitik dibungkam. Gerakan perempuan hanya sebatas gerakan pelengkap suami yang tercitrakan lewat Dharma Wanita. Aktivitas perempuan revolusioner dianggap sebagai ancaman. Untuk meredamnya, [enguasa Orde Baru menyebarluaskan narasi sejarah fiksi tentang sepak terjang Gerwani yang digambarkan ganas dan tega membunuh para jenderal.