Buku Novel Funiculi Funicula Before the Coffee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi - Gramedia Pustaka Utama - Bumi Fiksi
Sold by BumifiksiJakarta
4.9(15)
108 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp11.500
Est. delivery by Jul 31 - Aug 3
Customer reviews (15)
a**e
Item: Funiculi
Alhamdulilah barang sampai, packing aman dan nyampe gak lama juga paket dateng pas sekali dihari yg spesial buat saya hehe. Next boleh lah coba beli buku di sini lagi
July 19, 2024
d**.
Item: Funiculi
AKHIRNYAAAA, novel yang aku mau dari lama datang juga! dapet harga promo 56k, walaupun pre order dan harus nunggu lama tapi tetep seneng banget!
August 28, 2024
**
Item: Funiculi
Terimakasih banyakk untuk bumifiksi dan kurir nya, barangnya bagus bangett dan cantik banget sampul nyaa, datangnya juga cepettttt
June 12, 2023
D** E**T
Item: Funiculi
dapet 3 novel under 190k ori semua❤️
June 24, 2023
n**d
Item: Funiculi
Delivery was fast and the book was in good condition💓👍
July 20, 2024
BumifiksiJakarta
1,563 items
Shop performance
Better than 84% of other shops
Responds within 24 hours
91%
About this product
BahasaBahasa Indonesia
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tipe SampulPaperback.
Jumlah Halaman224
Tahun2021
PenerbitGRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
ISBN/ISSN9786020651927
BrandBUMI FIKSI RITEL
Product description
Format: Soft Cover
Tebal: 224 Halaman
ISBN: 9786020651927
Tanggal rilis: April 2021
=================
Deskripsi Buku
Funiculi Funicula adalah buku pertama dari serial Before The Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi. Berlatarkan Kafe tua kecil di Tokyo, seri pertama buku ini menawarkan kisah-kisah yang menghangatkan hati dari tokoh-tokoh di dalam buku. Sinopsis Buku Kafe tua yang berada di gang kecil Tokyo terletak di bawah gedung lain, tidak butuh pendingin untuk mendinginkan Kafe tersebut. Tidak begitu ramai, namun terkenal karena bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu. Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya. Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apapun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin. Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani?