Buku Marketing Dari Mulut ke Mulut (Word Of Mouth Marketing)-Ali Hasan

Marketing Dari Mulut ke Mulut Word Of Mouth Marketing Penulis : Ali Hasan Penerbit : Media Pressindo 2010 Berat : 550 Gram | 16x24,5 cm Tebal Halaman : 333 | Sinopsis Hasil validasi riset Nielsen (di Amerika Serikat) terhadap perusahaan yang menggunakan word of mouth marketing menyimpulkan bahwa kepercayaan konsumen terbentuk dari rekomendasi konsumen laiy (keluarga, teman, tetangga, dan kerabat) merupakan bentuk periklanan yang paling efektif bagi keputusan pembelian. Word of mouth marketing (WoM) adalah upaya memberikan alasan agar orang berbicara tentang merek, baik itu produk maupun jasa. Berlangsungnya pembicaraan itu akan memicu minat konsumen berbagi pengalaman-dengan orang lain sehingga menjadi semacam rekomendasi terhadap suatu produk maupun jasa tertentu. Agar prosesnya dapat berjalan dengan sempumf marketer perlu mencari orang-orang yang sangat terkesan dan sangat puas atau bahagia.karena produk atau jasa yang ia terima. Orang semacam ini akan menjadi rekomender yangbesar pengaruhnya terhadap orang lain. Buku ini menawarkan salah satif alternatif konsep, teori, argumentasi, strategi, dan implementasi model WoM Strategi WoM menjadi salah topik yang banyak dibicarakan dalam dunia marketing. Alasannya karena banyaknya pemirsa televisi yang mtilai bosan dengan tayangan iklan lewat media tradisional ini. Pemasang iklan tfadisional sendiri menyadari bahwa belanja iklan lewat-media ini sangat besar, tetapi hanya mendatangkan pembeli yang lebih sedikit. Buku ini dapat menjadi referensi utama bagi praktisi (mgrketer) dalam semua bidang bisnis, maupun mahasiswa program studi manajemen, periklanan, komunikasi, public relations maupun broadcasting serta para intelektual muda yang ingin menekuni kajian-kajian ilmu marketing. Khususnya, dalam upaya memperluas dan mempertajam pemahaman konsep, program, strategi WoM guna meningkatkan kemampuan berinovasi Happy shopping #bukuasli #bukuoriginal #bukumurah #jualbukukuliah #jualbukuori #bukukuliah #bukuekonomi