About this product
BahasaBahasa Indonesia
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tipe SampulPaperback.
PengarangIbnu Sina
ISBN/ISSN978-623-8661-10-7
PenerbitTuros Pustaka
Versi(Versi) Lengkap
Jumlah Halaman268
Brandturos pustaka
Product description
Buku Filsafat Seni Berpikir Kritis Menakar Kebenaran Sejak dalam Pikiran karya Ibnu Sina - Turos Pustaka
Halo para pecinta buku Reneturos
WARNING :Hati - hati buku tiruan dengan harga murah, jangan hanya karena selisih harga sedikit anda membeli buku palsu dan tidak lengkap.
Judul: Seni Berpikir Kritis Menakar Kebenaran Sejak dalam Pikiran
Judul asli : Manthiq al-Masyriqiyyîn
Seni Berpikir Kritis, terjemahan dari kitab Manthiq al-Masyriqiyyîn (Logika Orang-Orang Timur), merupakan sebuah risalah logika yang ditulis oleh Ibnu Sina di akhir masa hidupnya.
Buku ini menjadi jawaban atas ketidakpuasannya terhadap dominasi filsafat Peripatetik dan logika Aristotelian yang ia anggap terlalu statis dan kaku.
Dalam karya ini, Ibnu Sina menawarkan pendekatan baru terhadap logika, memadukan metode berpikir tradisional dengan gagasan yang membuka ruang untuk pengembangan pengetahuan.
Buku ini terbagi menjadi tiga bagian utama:
•Konsepsi (Tashawwur): Membahas bagaimana manusia membentuk konsep awal tentang sesuatu, baik yang telah memiliki justifikasi maupun yang belum;
•Observasi (Imtihân): Mengeksplorasi cara menentukan validitas atribut yang melekat pada objek, seperti genus, diferensia, dan properti;
•Justifikasi (Tashdîq): Mengupas metode untuk menilai apakah proposisi tertentu benar atau salah, termasuk kategori-kategori seperti proposisi universal, parsial, afirmatif, dan negatif.
Ibnu Sina menekankan bahwa logika adalah alat untuk memandu pikiran dari yang telah diketahui ke yang belum diketahui, sehingga memungkinkan manusia untuk menghindari berbagai kesalahan dan ilusi.
Dengan cara ini, logika berfungsi sebagai penjaga kebenaran sekaligus pembimbing menuju pemahaman yang lebih mendalam.
Dalam buku ini, Ibnu Sina juga membahas konsep-konsep penting seperti hubungan antara subjek dan predikat, definisi esensial dan aksidental, serta berbagai bentuk kontradiksi dalam proposisi.
Semua ini disajikan dengan tujuan akhir untuk memurnikan logika sebagai alat epistemologis yang tidak terikat oleh kekhasan budaya atau bahasa tertentu.
•Penjelasan kategori ilmu pengetahuan
•Pemurnian logika sebagai alat epistemologis yang menembus sekat bahasa dan budaya
•Logika sebagai pemandu pikiran dari yang telah-diketahui menuju yang belum-diketahui
•Penjelasan tentang tiga fase dalam berpikir: konsepsi (tashawwur), observasi (imtihân), dan justifikasi (tashdîq)
•Kritik terhadap stagnasi intelektual (tradisi Aristotelian)
•Relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan modern
•Dorongan terhadap inovasi dalam logika dan filsafat
•Dilengkapi glosarium dan peta pikiran (mind map)
• Produk Rusak, Langsung Diganti
Senin - Sabtu: 08:00 - 15:00 WIB
Minggu dan Tanggal Merah Tidak ada pengiriman