Product description
“Bersama Ludwig Wittgenstein dan Martin Heidegger, Jacques Derrida, yang meninggal di Paris pada usia 74 tahun, akan dikenang sebagai salah satu dari tiga filsuf terpenting abad ke-20.”
Sebelum meninggal akibat kanker, Jacques Derrida, filsuf paling tersohor di dunia—dikenal sebagai pencetus “dekonstruksi”—berbincang-bincang bersama Jean Birnbaum, wartawan harian Prancis, Le Monde. Dalam wawancara terakhir yang panjang, mengejutkan, dan mengharukan, mereka membicarakan lagi kehidupan Derrida dan kematiannya yang menjelang.
Derrida, yang pemikirannya kadang-kadang dianggap “tidak jelas” dan dituding “muskil” oleh para kritikusnya, dalam buku ini tampak terbuka dan asyik, merefleksikan karier panjangnya yang menentang prinsip-prinsip penting filsafat Eropa dari Plato hingga Marx. Selain konten utama hasil wawancara Jean Birnbaum dengan Derrida, di bagian lampiran, sebagai pelengkap, disertakan juga wawancara Nikhil Padgaonkar, Évelyne Grossman, dan Ning Zhang dengan sang filsuf “penghancur” itu.
Makna kiwari karya dan sepak terjang Derrida juga ditelaah, termasuk aktivitas politiknya. Namun, sebagaimana dikatakan Derrida, “Berfilsafat berarti belajar mati”, walhasil, diskusi filosofis ini beralih ke pembahasan soal ajal yang sudah dekat. Pada akhirnya, wawancara ini tetap merupakan pandangan terakhir yang menyentuh mengenai karier yang panjang dan terhormat sang filsuf.
Judul Buku: Belajar Hidup Pada Akhirnya; Wawancara dengan Jacques Derrida - Basa Basi
Penerbit: Basa Basi, 2022
Dimensi: 14x20 cm l Softcover
Tebal: 132 hlm l Bookpaper