Judul : Budi Daya Kepiting Bakau (Pembenihan, Pembesaran, dan penggemukan)
Penulis : M. Ghufran H. Kordi K.
Penerbit : Aneka Ilmu
ISBN : 979--736-703-7
Tebal : vi+170 halaman
Salah satu aspek penting dalam budi daya perairan/ perikanan, termasuk budi daya kepiting bakau, adalah ketersediaan benih, baik kuantitas (jumlah), kualitas (mutu), dan kontinuitas (secara terus-menerus). Benih kepiting bakau dapat diperoleh dari alam (ditangkap), di Balai Benih Hatchery atau dilakukan pembenihan sendiri.
Kepiting bakau telah berhasil dibenihkan di bak-bak terkontrol. Benih kepiting bakau dapat diproduksi di Hatchery ikan laut maupun udang windu. Kepiting bakau (Scylla serrata) atau sering disebut kepiting lumpur, merupakan salah satu sumber daya perikanan pantai yang mempunyai nilai ekonomis penting. Pemanfaatan secara komersial dari komoditas ini makin meningkat, baik untuk dikonsumsi dalam negeri maupun diekspor.
Di dalam negeri, kepiting bakau dipasarkan di pasar-pasar tradisional hingga di pasar swalayan mewah (super market) dan disajikan di rumah makan kecil di pinggir jalan hingga di restoran dan hotel berbintang. Sedangkan untuk ekspor, pasar kepiting bakau Indonesia antara lain Jepang, Hongkong, Singapura, Australia, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Prancis, dan Amerika Serikat.
Tingginya permintaan terhadap kepiting bakau merupakan hal yang wajar, mengingat binatang yang berkulit keras ini selain memiliki rasa gurih dan enak juga bernilai gizi tinggi. Budi daya kepiting dapat dilakukan dalam keramba, jaring apung, dan tambak.
Dalam buku Budi Daya Kepiting Bakau dijelaskan tentang teknik pemeliharaan, penyakit dan penanggulangannya, serta analisis hasil pembudidayaan kepiting bakau.