Membangun Pariwisata Dari Bawah - Janianton Damanik
Sold by Buku Beta
5(1)
7 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp19.000
Est. delivery by May 28 - May 30
Customer reviews (1)
Tokopedia customer review
Buku original, seller responsif dan pengiriman tepat waktu.
February 16, 2025
Buku Beta
11,764 items
Shop performance
Better than 74% of other shops
Ships within 2 days
65%
Responds within 24 hours
100%
Product description
Membangun Pariwisata Dari Bawah, Janianton Damanik
Penulis : Janianton Damanik, Esti Comparaningsih, Fernando Marpaung, Destha Titi Raharjana, Erda Rindrasih, Henry Bramantya, Wijaya
Harga Buku : Rp 78rb
Penerbit : UGM Press
ISBN : 978-602-386-010-4
Halaman : 204
Berat : 350gram
Sinopsis
Terminologi desa wisata (tourism village) jarang ditemukan di dalam literature. Para ahli mengakui kebingungan mengartikannya dengan mengaitkan sejumlah aktivitas pariwisata yang berkembang di daerah pedesaan (Parekh, 2010; Page dan Getz, 1997:4). Desa wisata dapat diartikan sebagai desa secara sengaja dibangun atau secara alami memiliki kemampuan untuk menarik kunjungan wisatawan karena ketersediaan potensi atraksi alam dan budayanya. Konsep yang digunakan perencana pembangunan pariwisata pedesaan di Indonesia adalah bahwa desa wisata merupakan bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tradisi setempat (Republik Indonesia, 2009) Definisi operasional ini digunakan sebagai basis kebijakan pengembangan pariwisata perdesaan di Indonesia. Oleh sebab itu di dalam tulisan ini terminologi desa wisata dimaknai sama dengan pariwisata perdesaan (rural tourism).
Dibandingkan dengan konsep desa wisata, konsep pariwisata perdesaan sendiri lebih sering ditemukan di dalam berbagai publikasi ilmiah (Youell, 1996;Page dan Getz, 1997;Kuvacic, , 2010; Chuang, 2010). Namun demikian secara subtansial tidak terlihat perbedaan yang siginifkan antar keduanya. Chuang (2010:1313) dan Kuvacic, , (2010: 1648) merangkum pendapat beberapa ahli dan lalu memaknai pariwisata perdesaan dengan menunjukkan suatu lingkungan geografis tempat terjadi/berlangsungnya aktivitas pariwisata dan karakteristik asli berupa budaya tradisional, budaya pertanian, lanskap pedalaman dan gaya hidup sederhana.