Katanya, setelah seseorang meninggal dunia akan dihadapkan pada sebuah layar besar. Di mana akan ditampilkan setiap adegan dari pertama kali lahir ke dunia hingga akhirnya kembali kepada Sang Pencipta. Maka, disinilah Khalil berada. Di ruangan serba putih yang sepi, sunyi, dan hanya diisi oleh dirinya sendiri dengan sebuah televisi berukuran besar. Khalil Syailendra, laki-laki berusia 25 tahun, penyair dan penulis yang memulai kariernya 7 tahun yang lalu. Sebelum ulang tahunnya yang ke 26, ia menggunakan tangannya untuk merenggut nyawanya sendiri. la pikir, segala penderitaannya akan berakhir apabila ia mengakhiri hidupnya, lalu Ibu dan Bapak akan berbahagia, dan keduanya pun akan tetap menjalani hidup seperti biasanya. Namun, ternyata ia salah, Ibu dan Bapak tak lagi pernah berbahagia. Jiwa keduanya seperti ikut mati dan terkubur bersama Khalil. Lantas, setelah menyaksikan setiap adegan yang diputar bagaikan klip film itu, apa yang dirasakan oleh Khalil Syailendra?Apa yang ia rasakan setelah menjadi bagian dari sebuah kematian yang ia rencanakan?