Buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Oleh Brian Khrisna
Sold by GEMAR BACA
5(3)
17 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp11.500
Est. delivery by May 10 - May 12
Specifications
Customer reviews (3)
Tokopedia customer review
1d ago
L**i
Item: Default
Bukunyaa bagus banget sih, isinya juga bagu, kertasnya bagus, ga nyesel beli disini, mungkin nanti kalo udah kelar aku baca semua bakal beli lagi
Today
A**n
Item: Default
ok
1d ago
GEMAR BACA
502 items
Shop performance
Better than 82% of other shops
Ships within 2 days
76%
Responds within 24 hours
88%
About this product
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tipe SampulPaperback.
Product description
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati" adalah novel karya Brian Khrisna yang mengangkat isu mental health dengan sudut pandang unik. Novel ini menceritakan kisah Ale, seorang pria yang didiagnosis depresi akut dan ingin mengakhiri hidupnya. Ale, yang berbadan bongsor dan ditolak oleh lingkungan sosial, berjuang dengan rasa penolakan dan depresi yang mendalam.
Sinopsis:
Ale (37 tahun) adalah seorang pria yang merasakan penolakan sosial sejak kecil. Ia hidup tanpa teman dekat, menjadi korban perundungan, dan didiagnosis depresi akut. Perjuangannya untuk diterima dan mendapatkan dukungan dari lingkungan keluarga juga sia-sia.
Saat berniat mengakhiri hidup dengan meminum obat antidepresan, Ale terkejut dengan anjuran pada kemasan untuk dikonsumsi sesudah makan. Perutnya berbunyi, dan Ale memutuskan untuk makan seporsi mie ayam terakhir sebelum mengakhiri hidupnya.
Tema dan Isu:
•Depresi Akut:
•Novel ini mengupas sisi gelap depresi dan bagaimana depresi bisa mendorong seseorang untuk mempertimbangkan bunuh diri.
•Penolakan Sosial:
•Ale mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan merasa tidak diterima di lingkungan sosial.
•Perjuangan Hidup:
•Meskipun mengalami berbagai masalah, Ale berusaha untuk terus hidup dan mencari arti dalam hidupnya.
•Pencarian Makna:
•Ale berusaha menemukan alasan untuk tetap hidup dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
•Kesederhanaan Kehidupan:
•Novel ini mengajak pembaca untuk mensyukuri hal-hal kecil dalam kehidupan, seperti seporsi mie ayam yang lezat.
Pesan:
Novel ini ingin menyampaikan pesan bahwa kesedihan yang dialami setiap orang itu valid dan tidak perlu disembunyikan. Ia juga mendorong pembaca untuk mengapresiasi diri sendiri dan menemukan alasan untuk terus hidup.