Oilos Fuel Saver/Penghemat Bahan Bakar Minyak atau Solar

- Tenaga mesin lebih responsif, ringan dan bertenaga

- Membersihkan kerak atau warna hitam di busi dan piston

- Mencegah korosi dan membuat mesin lebih halus

- Hemat BBM minimal 25%

- Emisi gas buang ramah lingkungan

CARA PENGGUNAAN

1. Teteskan langsung cairan oilos ke tangki BBM

2. Takaran Pemakaian 1 Liter Bensin/Solar = 2ml

DESKRIPSI

Oilos adalah formula pengemat BBM bebasik nabati oil yang dikombinasikan dengan proses bio technologi probiotis siclus, sehingga berfungsi untuk menaikan kualitas BBM baik bensin maupun diesel. Disamping itu berfungsi mereduksi kandungan zar ttimbal (pB) dan sulfur pada BBM sehingga gas buang kendaraan tidak mengandung oogam berat timbal (low atau bahkan zero emosssion).

CARA KERJA OILOS

Nabati oil pada formula Oilos hanya sebagal media tumbuh bacteri sictus, bukan sebagai zat aktif dalam proses peningkatan kualitas BBM dan mereduksi emisi gas buang mesin kendaraan.

Bacteri siclus berfungsi mereduksi zat residu/pengotor pada B&M dengan cara dijadikan nutrisi

atau makanan ole bacteri sictus dan meningkatkan kandungan octane atau cetane sehingga daya bakar B&M lebih tinggi dan lebih lama, power yang dihasilkan mesin lebih maximal schingga konsumsi BBM lebih efisien, performa mesin lebih meningkat dan tingkat cemaran logam berat pada gas buang kendaraan rendah bahkan 0

EFEK PERMASALAHAN PADA LINE FUEL INJECTION

OILOS dengan bahan utama minyak nabati dapat homogen maksimal dengan semua BBM, karena

semua BBM basicnya adalah oil (minyak bumi). Selain itu dosis penggunaan OiLOS juga rendah 0.1-0.2%

Khusus untuk BBM Bio Solar yang materialnya 30-35% CPO (Cradle Palm Minyak) atau minyak sawit mentah yang mengandung sterin atau mentega masih tinggi schingga menjadi zat pengotor atau residu pada BBM, sementara OILOS menggunakan minyak nabatiyang sudah bersih

proses fraksinasi schingga bebas dari pengotor atau residu dari minyak nabati. yang telah melalui

Secara analisa kandungan dan karakter material formula OILOS tidak berpotensi menimbulkan