Fosil kayu (petrified wood) merupakan kayu yang membatu namun struktur kayunya tidak berubah. Fosil kayu terbentuk akibat dari pergantian bahan organik pada kayu dengan mineral silika. Proses pembentukan fosil kayu ini dimulai dari masuknya air yang mengandung mineral ke dalam sel-sel kayu melapisi lignin dan selulosa yang membusuk sehingga menjadi batu. Proses terbentuknya fosil kayu mirip dengan terbentuknya fosil materi lain, yaitu karena permineralisasi secara kimiawi dan fisika melalui proses yang sangat panjang (Andianto et al., 2012).
Berdasarkan hasil pengamatan, fosil kayu memiliki karakteristik berwarna hitam, terdapat mineral kuarsa berwarna putih yang berbentuk seperti vein yang mengisi struktur kayu. Lokasi penemuan fosil kayu koleksi museum purbakala adalah di daerah Kwandang. Fosil kayu digunakan untuk gemstone dan terutama di bidang pendidikan.
Lokasi penemuan sampel adalah daerah Kwandang. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Tilamuta (Bachri dkk, 1993) daerah Kwandang tersusun atas Diorit Bone (Tmb), Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), Breksi Wobudu (Tpwv), Formasi Lokodidi (TQls), Batugamping Klastika (TQl), Aluvium (Qal).
Sumber : Kajian Koleksi Geologika, 2021.