Penulis; Muhammad Nuruddin
Penerbit: Keira
Tebal: 278
Buku Dijamin ORI dan SEGEL
Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang akan kita saksikan sepanjang hayat. Sebagai kaum terdidik, kita perlu mendialogkan perbedaan itu dengan cara-cara yang sehat. Untuk menciptakan dialog yang sehat, para ulama Muslim telah menciptakan satu disiplin ilmu, yang mereka sebut dengan nama Ilmu Adab al-Bahts wa al-Munazharah (Ilmu tentang aturan pencarian dan perdebatan). Di dalam ilmu tersebut kita akan menjumpai banyak hal tentang kaidah-kaidah penting dalam berdebat, seperti penolakan, penyanggahan, pembatalan, dan lain-lain. Buku ini hadir sebagai buku pertama dalam bahasa Indonesia yang berupaya untuk mempopulerkan ulang ilmu itu. Di zaman media sosial seperti sekarang, perdebatan yang kacau dan antah berantah sangat bisa kita saksikan dengan mudah. Tidak jelas siapa pendakwa, siapa penanya. Mana penolakan, mana jawaban. Masing-masing pihak berambisi untuk menekuk lawannya. Tanpa peduli apakah langkah-langkah yang dilakukannya itu tepat atau tidak. Buku ini hadir untuk memberikan solusi atas kesemrawutan itu. Untuk menciptakan suatu perdebatan yang baik, kita perlu dengan aturan. Dan buku ini menyediakan aturan itu.
Tradisi "berdebat" berkembang pesat dalam peradaban Islam, bahkan sejak abad-abad pertama Hijriyah. Karya yang dianggap "sang pemula" atau cikal bakal ilmu ushul al-fiqh, yaitu al-Risalah karya Imam al-Syafi'i (w. 820 M), misalnya, sarat dengan debat yang lumayan "seru" antara Imam Syafi'i dan lawan-lawannya. Belakangan, bidang ini berkembang menjadi "fann" atau disiplin keilmuan tersendiri yang dikenal sebagai "fann al-jadal". Ketrampilan berdebat ini berkembang pesat terutama dalam tradisi kalam atau teologi Islam.
#bukuagama #MuhammadNuruddin #bukuMuhammadNuruddin