Lilin Batik Tulis Ekonomis 200 gram - Hemat dan Berkualitas

 

Semakin tinggi kualitas maka semakin nyaman dipakai dalam proses bersamaan dengan canting.

 

Lilin batik secara umum terbuat dari berbagai macam bahan yang mampu menahan air. Beberapa bahan tersebut diantaranya Gondorukem (getah pinus yang telah di suling), Parafin, Microwax (jenis parafin yang lebih halus), Getah Damar, lemak binatang (kendal, gajih), minyak kelapa, lilin Lanceng, lilin tawon (kote) dan lainnya. Adapun komposisi bahan pembuatnya disesuaikan agar saat lilin digunakan memiliki daya tahan terhadap air, dapat meleleh saat panas kurang lebih pada suhu 59 derajat celcius, tidak mudah pecah saat kering dan mampu menempel pada kain secara baik.

 

Lilin batik adalah lilin khusus yang digunakan dalam proses pembuatan batik. Batik adalah seni tradisional mewarnai tekstil yang melibatkan penggunaan lilin untuk membuat pola dan motif pada kain sebelum pewarnaan dilakukan. Lilin batik memiliki titik leleh yang rendah, sehingga dapat dioleskan pada kain dengan mudah dan digunakan untuk menahan warna saat proses pewarnaan dilakukan. Setelah pewarnaan selesai, lilin tersebut dapat dilelehkan atau dicuci untuk menghilangkannya dari kain, sehingga meninggalkan pola atau motif batik yang diinginkan. Proses pembuatan batik membutuhkan keterampilan dan kesabaran yang tinggi, dan lilin batik merupakan salah satu komponen penting dalam menciptakan hasil akhir yang indah dan berkualitas.

 

"Malam batik" adalah istilah yang digunakan dalam proses pembuatan batik. Ini merujuk pada langkah terakhir dalam pembuatan batik, di mana kain yang telah diwarnai dan memiliki lilin penahan warna harus dilepas dari lilin tersebut. Proses ini melibatkan melelehkan lilin dari kain dengan menggunakan panas yang cukup tinggi, sehingga lilin dapat dihapus dan meninggalkan pola atau motif batik yang diinginkan pada kain.

 

Setelah proses pewarnaan selesai, kain batik yang masih memiliki lapisan lilin kemudian diletakkan di atas kertas atau kain lain, dan kemudian dipanaskan dengan menggunakan alat khusus seperti setrika panas atau lilin panas. Panas yang dihasilkan akan melelehkan lilin, dan kain batik akan menyerap lilin yang mencair. Proses ini dapat diulangi beberapa kali, tergantung pada seberapa banyak lapisan lilin yang diperlukan untuk menciptakan pola yang diinginkan. Setelah lilin dilelehkan dan dihapus sepenuhnya, kain batik akan siap untuk dipakai atau dijual.

 

"Malam batik" juga dapat merujuk pada bahan yang digunakan sebagai lilin dalam proses pembuatan batik. Malam batik biasanya terbuat dari campuran lilin lebah atau parafin dengan bahan tambahan tertentu untuk mengatur viskositas dan kekuatan adhesi.