BUKU FILSAFAT KEBAHAGIAAN by Fahruddin Faiz - Mizan Pustaka Psychology
Sold by ZAHRABOOKS KIDS
5(2)
22 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp11.500
Est. delivery by Apr 23 - Apr 26
Specifications
Customer reviews (2)
b**o
Item: BUKU + BOOKMARK
Mantap gan barang sudah sampai sesuai dengan pesanan bagus
April 1, 2024
d**i
Item: BUKU + BOOKMARK
Recommend bgt
March 1, 2024
ZAHRABOOKS KIDS
2,044 items
Shop performance
Better than 78% of other shops
Responds within 24 hours
75%
About this product
Tipe SampulPaperback.
BahasaBahasa Indonesia
PenerbitMizan Pustaka
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tahun2023
Versi(Versi) Lengkap
Product description
Buku ini bakal memberi pencerahan bagi Anda yang mencari kebahagiaan sejati.
">
Orang boleh berbeda dalam banyak hal, tapi bakal bersepakat dalam satu hal: ingin bahagia. Sayangnya, makna bahagia itu tidak tunggal dan sama bagi semua orang. Bahagia bagi yang satu, boleh jadi bukan bahagia bagi yang lain. Bahagia itu ternyata macam-macam dan bisa saling bertentangan. Maka, layak sekali kalau orang bertanya: apa, sih, bahagia itu sebenarnya?
Empat orang bijak—Plato, al-Farabi, al-Ghazali, dan Ki Ageng Suryomentaram—menawarkan konsep kebahagiaan, berikut cara-cara mencapainya. Meski masing-masing mengambil pendekatan berbeda, ada beberapa kesamaan yang mencolok: bahwa orang mesti mengenal diri sendiri sebagai titik berangkat, dan orang menemukan diri sendiri sebagai titik tujuan. Mustahil orang mencapai kebahagiaan kalau tidak tahu siapa dirinya dan apa makna bahagia bagi dirinya.
Buku ini bakal memberi pencerahan bagi Anda yang mencari kebahagiaan sejati.
">
Orang boleh berbeda dalam banyak hal, tapi bakal bersepakat dalam satu hal: ingin bahagia. Sayangnya, makna bahagia itu tidak tunggal dan sama bagi semua orang. Bahagia bagi yang satu, boleh jadi bukan bahagia bagi yang lain. Bahagia itu ternyata macam-macam dan bisa saling bertentangan. Maka, layak sekali kalau orang bertanya: apa, sih, bahagia itu sebenarnya?
Empat orang bijak—Plato, al-Farabi, al-Ghazali, dan Ki Ageng Suryomentaram—menawarkan konsep kebahagiaan, berikut cara-cara mencapainya. Meski masing-masing mengambil pendekatan berbeda, ada beberapa kesamaan yang mencolok: bahwa orang mesti mengenal diri sendiri sebagai titik berangkat, dan orang menemukan diri sendiri sebagai titik tujuan. Mustahil orang mencapai kebahagiaan kalau tidak tahu siapa dirinya dan apa makna bahagia bagi dirinya.