Dalam cerita pribadi yang memukau ini, Perkins menceritakan perjuangan pribadinya dari seorang pelayan kerajaan menjadi pejuang yang gigih untuk hak asasi manusia dan orang-orang tertindas. Sebagai hasil rekutmen terselubung oleh United States National Security Agency dan tercantum sebagai penerima gaji dari perusahaan konsulatan internasional, dia berkelana ke berbagai pelosok dunia – ke Indonesia, Panama, Ekuador, Kolumbia, Saudi Arabia, Iran dan negara strategis lainnya.
Pekerjaannya adalah menerapkan kebijakan yang mempromosikan kepentingan korporatokrasi (Koalisi pemerintah, bank dan korporasi) Amerika Serikat, sambil menyatakan minat mengurangi kemiskinan – suatu kebijakan yang sebenarnya mengasingkan berbagai bangsa serta meyebabkan peristiwa 11 September dan meningkatkan Anti-Amerika.