Buku Pengembangan Diri - Nak, Kamu Gapapa, Kan? - Mas Koko Ganteng - Gradien Mediatama - Bumifiksi
Sold by BumifiksiBandung
4.9(8)
100 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp9.500
Est. delivery by Apr 20 - Apr 25
Specifications
Customer reviews (8)
A**4
Item: Default
Jangan lupa Bersyukur. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
December 17, 2024
H**🌊
Item: Default
Bukunya penuhh dengan maknaa thanks🙏
November 10, 2024
ا**ا
Item: Default
Bagus bukunya sangat dalam isinya bisa mengabarkan kita sebagai orang yg jarang di dengar kan tapi di paksa untuk kuat
October 24, 2024
ₛ**ₐ
Item: Default
pas baca bukunya hati tuh jadinya lebih enak aja gitu,dan lebih banyak dapat motivasi dari buku ini,aku saranin beli yaa
November 3, 2024
a**i
Item: Default
Kualitas cetak:Nice
Kemasan:Bagus
Kejernihan isi:Mantap
November 17, 2024
P**P
Item: Default
Ok
January 18, 2025
🕊**🌸
Item: Default
Bagus
January 24, 2025
D**z
Item: Default
Oke
October 29, 2024
BumifiksiBandung
1,272 items
Shop performance
Better than 90% of other shops
Responds within 24 hours
100%
About this product
BahasaBahasa Indonesia
Tipe EdisiEdisi Reguler
Tipe SampulPaperback.
PengarangMas Koko Ganteng
PenerbitGradien Mediatama
Kuantitas per Kemasan1
Versi(Versi) Lengkap
Tahun2024
Product description
Judul : Nak, Kamu Gapapa Kan
Penulis : Mas Koko Ganteng
Penerbit : Gradien
Terbit : 2024
Harga : 79.000
=======
Blurb
Pernah gak ingin bersuara, tapi sudah tahu tidak akan didengar? Bukannya tidak berani bersuara, tapi aku terbiasa disepelekan.
Pak, Bu, andai kalian tahu, aku hanya ingin didengar. Aku hanya ingin merasakan suasana rumah yang hangat. Aku hanya ingin ada foto keluarga kita terpajang di rumah. Namun, rumah yang seharusnya jadi tempat yang nyaman untuk pulang, malah terasa asing untukku. Tidak ada yang mau mendengarku. Tidak ada yang menemaniku saat aku tumbuh. Aku sendirian. Sepertinya aku memang tak sepenting itu untuk kalian.
***
Nak, Kamu Gapapa, ‘Kan? Adalah kalimat yang Aku sangat inginkan dari kedua orang tua, tetapi tidak pernah tersampaikan. Bahkan jika ditanya dengan kalimat serupa pun, kemungkinan besar Aku akan berbohong, karena sudah lama terbiasa berpura-pura Bahagia padahal setiap malamnya menahan tangis sendirian di kamar.
Buku ini memperlihatkan bahwa kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua bisa tanpa sadar menghancurkan setiap aspek yang kita miliki, sedari diri sendiri hingga percintaan. Hanya ingin didengarkan dan mendapatkan curahan kasih sayang yang hangat sebagaimana keluarga pada umumnya, ternyata sulit untuk sebagian orang. Rumah yang seharusnya menjadi tempat berpulang, malah terasa asing bagi diri ini.
Menerima diri sendiri sulit, percintaan sulit, pertemanan pun juga sulit untuk terjalin. Hingga pada akhirnya, Aku sadar bahwa tidaklah baik untuk terus berlarut-larut pada kesedihan dan memilih untuk menyenangkan diri sendiri. Aku merasa bahwa ia harus menerima dirinya sendiri dan berterima kasih pada diri sendiri, yang menjadi satu-satunya yang Aku miliki di dunia ini. Perlahan, Aku mulai kembali menikmati dunia sebagaimana semestinya.