Product description
Nama lengkap kitab ini adalah “Ad-Duror Al-Bahiyyah Fima Yalzamu Al-Mukallaf min Al-‘Ulum Asy-Syar’iyyah” (الدرر البهية فيما يلزم المكلف من العلوم الشرعية). Lafaz “duror” adalah bentuk jamak dari “durroh” yang bermakna mutiara. “bahiyyah” bermakna “indah”. “yalzam” bermakna “wajib”. Jadi, secara keseluruhan arti harfiah judul kitab ini adalah “Mutiara-mutiara indah terkait ilmu-ilmu syari yang wajib diketahui oleh setiap mukallaf”. Ilmu-ilmu syar’i diserupakan dengan mutiara seolah-oleh untuk menunjukkan betapa mahalnya ilmu itu, betapa berharganya dan betapa indahnya.
Kitab ini terhitung kitab tipis. Hampir setipis matan Abu Syuja’. Meski tipis dan tidak seterkenal kitab “Safinatu An-Naja” atau “Sullamu At-Taufiq” atau “Safinatu Ash-Sholah”, kitab ini mendapatkan penghargaan yang baik di kalangan sebagian kaum muslimin di Indonesia. Sejumlah ponpes dan lembaga agama di Indonesia menjadikan kitab ini sebagai kitab wajib yang dipelajari oleh para santri.
Pengarangnya bernama As-Sayyid Abu Bakr Utsman bin Muhammad Syatho Ad-Dimyathi Al-Bakri, atau yang lebih populer dengan nama As-Sayyid Al-Bakri. Lahirnya tahun 1226 H di Mekah, tinggal di sana dan juga wafat di sana. Beliau adalah murid Ahmad bin Zaini Dahlan, mufti ulama Asy-Syafi’iyyah di Mekah. Di antara karya beliau yang paling terkenal di Indonesia adalah kitab “I’anatu Ath-Tholibin” yakni kitab yang mensyarah kitab “Fathu Al-Mu’in” karya Al-Malibari. Karya lainnya adalah “Al-Qoul Al-Mubrom fi Anna Man’a Al-Ushul wa Al-Furu’ min Irtsihim Muharrom”, “Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim”, “Qisshotu Al-Mi’roj”, “Kifayatu Al-Atqiya’ wa Minhaj Al-Ashfiya’”, “Tuhfatu Al-Adzkiya’, dan “Nafhatu Ar-Rohman fi Manaqibi As-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan”.