•Proses penanaman dilakukan dengan membuat lubang pada masing-masing bedengan. Gunakan tugal dengan diameter 5 cm, dengan jarak tanam 15×15 cm dan kedalaman 3-5 cm.
•Tutup bagian lubang yang telah ditanami biji bengkoang, idealnya 1 biji 1 lubang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
•Pada umur 7-10 hari maka kecambah dari biji bengkoang akan muncul dengan prediksi pada umur 14 hari dengan ketinggian 5-10 cm.
•Apabila dalam rentang tersebut masih ada beberapa biji bengkoang yang belum menghasilkan kecambah segeralah melakukan penyulaman.
•Umur 2 minggu, batang dari pohon bengkoang sudah muncul, beberapa bagian bengkoang yang sudah tidak seragam dapat disulam dengan kacang untuk meningkatkan unsur hara N.
•Umur 3 minggu dilakukan pemupukan dengan dosis 20 ton/hektar menggunakan campuran kompos kering, sekam dan kotoran ayam.
•Bila beberapa bagian tanaman tidak tumbuh dengan subur dapat ditambahkan pupuk lagi.
•Bila umur bengkoang 1 bulan maka dilakukan pengguntingan pada pucuk daun. Umur 2 bulan kemudian dilakukan pengguntingan pucuk dan bunga yang kedua. Fungsi pengguntingan sangat vital karena akan berpengaruh pada pembentukan umbi bengkoang.
•Sehingga nutrisi lebih dominan dalam pembentukan umbi tidak lagi disalurkan dalam pembentukan pucuk dan bunga bengkoang.
•Pemupukan lanjutan dilakukan pada umur 2-3 bulan dengan catatan kondisi bedengan dalam keadaan basah.
•Pemupukan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat dalam pembentukan umbi bengkoang.
•Proses pemanenan bengkoang dapat dilakukan pada umur 4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan mencabut pohon bengkoang atau dengan cara menggali umbi tanaman bengkoang.