Aku tidak pernah berniat sedikit pun untuk menyukai kegiatan mendaki gunung. Alasanku ikut mendaki karena aku ingin lupa dari apa yang seharusnya aku lupakan. Tetapi ternyata, beginilah cara tuhan membentukku. Bukannya lupa yang aku temukan, tetapi malah cerita baru, dan dunia baru. Dari gunung, aku menemukan diriku sendiri yang sudah lama hilang dan menyeretku pada dimensi kekang yang selama ini meninabobokkanku.
Sekarang, aku jatuh cinta pada keindahan alam dan melakukan petualanganku di berbagai gunung. Tiga tahun telah menjadi proses aktualisasi diriku yang panjang. Aku menemukan banyak makna di dalamnya.
Gunung dan Maknanya adalah transisi untuk kalian yang ingin tahu secara langsung bagaimana petualangan bekerja untuk membentuk diri sendiri. Maka dari itu, temukan dan rasakan makna yang terkandung di dalam buku ini. Setelahnya, mari kita mendaki bersama.