•Kontaminan air: Manganese dapat ditemukan dalam air sebagai kontaminan, terutama dalam bentuk senyawa anorganik seperti mangan dioksida (MnO2) atau senyawa organik terlarut. Kehadiran mangan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan air tercemar dan dapat mempengaruhi kualitas air yang digunakan untuk konsumsi atau keperluan rumah tangga lainnya.
•Pengaruh terhadap kualitas air: Jika konsentrasi mangan terlalu tinggi dalam air, bisa menyebabkan perubahan rasa, bau, atau warna air. Air yang mengandung mangan dalam jumlah yang berlebihan bisa memiliki rasa dan bau logam yang tidak menyenangkan, serta warna air yang menguning atau coklat.
•Interaksi dengan bahan kimia lain: Mangan dalam air dapat berinteraksi dengan bahan kimia lain yang ada dalam air, seperti klorin yang digunakan untuk pemurnian air. Interaksi ini bisa menghasilkan senyawa kompleks yang dapat mengganggu proses pemurnian air dan menghasilkan produk sampingan yang tidak diinginkan.
•Pembentukan endapan: Ketika konsentrasi mangan dalam air tinggi, ia dapat membentuk endapan di dalam pipa dan peralatan yang digunakan untuk menyimpan dan mengalirkan air, seperti tangki air atau pipa saluran air. Pembentukan endapan ini dapat menyumbat pipa dan peralatan, menyebabkan masalah aliran air.
•Kesehatan manusia: Konsumsi mangan dalam air dalam jumlah yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Beberapa studi menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap mangan dalam air minum dapat berhubungan dengan masalah kesehatan, seperti gangguan neurologis pada anak-anak dan masalah kognitif pada orang dewasa.