Buku Mitos Kecantikan : Kala Kecantikan Menindas Perempuan - Naomi Wolf
Sold by CendoleBook
5(1)
1 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp19.000
Est. delivery by May 10 - May 12
Specifications
Customer reviews (1)
Tokopedia customer review
Packaging Rapih, buku original cmn ada kelebihan cutting cover (mslh penerbit/cetakan) tp gk masalah
March 8, 2023
CendoleBook
2,589 items
Shop performance
Better than 76% of other shops
Ships within 2 days
77%
Responds within 24 hours
91%
About this product
Jumlah Halaman650
BahasaBahasa Indonesia
Brandmata bangsa
Product description
Mitos Kecantikan : Kala Kecantikan Menindas Perempuan
Penulis : Naomi Wolf
Penerbit : Mata Bangsa
Cetakan : 2023
Tebal : 650 halaman
Buku Dijamin ORI dan SEGEL
Saat mendengarkan kata cantik, apa yang terbayang dalam imajinasi kita? Perempuan, itu pasti: putih atau hitam manis, tubuh dengan berat badan ideal, rambut lurus hitam atau ikal, bentuk tubuh tipis dengan hidung bangir, bibir tipis, ada lesung pipi, dan sebagainya, dan sebagainya. Hampir setiap tahun standar tentang kecantikan ini berubah-ubah. Lalu pertanyaannya: menurut siapakah standar kecantikan dibuat, dan untuk siapa?
Membaca judulnya saja, "Mitos Kecantikan", kita sudah dapat mengetahui apa yang dikehendaki oleh sang penulis, Naomi Wolf. Mengawali tulisannya, Naomi Wolf menggambarkan keberhasilan gerakan feminisme pada awal 1970 meraih hak-hak hukum dan reproduksi, disamping mendapatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi, keberhasilan tersebut tidak diikuti dengan kebebasan kaum perempuan untuk merasa nyaman dengan tubuhnya, jujur dengan tubuhnya. Di sini kaum perempuan masih terbelenggu dengan citra kecantikan. Pada bagian pertama buku ini, Naomi Wolf menjelaskan secara gamblang bagaimana mitos kecantikan digunakan sebagai senjata politik untuk menghambat kemajuan kaum perempuan, yang kemudian lebih sering disebut sebagai citra kecantikan perempuan. Di sini Wolf juga menjelaskan asal usul mitos kecantikan, yang telah ada sebelum Revolusi Industri yang sama tuanya dengan patriarkhi.
Bagian kedua buku ini berbicara banyak tentang pengalaman-pengalaman pekerja perempuan yang mengalami diskriminasi hanya karena persoalan kecantikan. Dengan menggunakan standarisasi yang disebut PBQ (A Professional Beauty Qualification/Kualifikasi Kecantikan Professional), perusahaan-perusahaan membuat seolah-olah tidak terjadi diskriminasi terhadap perempuan, dengan alasan bahwa PBQ merupakan syarat untuk melakukan kerja yang mereka inginkan.