Over all good lah ya, yang dikirim beneran hello cello kok. Cuman ada sedikit cacat dan ga tau penyebabnya apa mungkin emang dari pabrik ya atau apalah.. agak sedikit kecewa tapi gapapa aku tetep bisa peluk cello kok๐ค๐ค๐ค
August 8, 2023
a**d
Item: Hello (Again) Cello
Thanks kak
August 24, 2024
d**๐
Item: Hello (Again) Cello
bagus
2w ago
**
Item: Hello (Again) Cello
August 19, 2023
B**a a**a
Item: Hilmy Milan
June 26, 2023
m**โฎ
Item: Hilmy Milan
May 5, 2023
c**a
Item: Hello Cello
May 2, 2023
jendelabook
1,158 items
Shop performance
Better than 94% of other shops
Responds within 24 hours
100%
About this product
Tipe SampulPaperback.
PengarangNadia Ristiviani
BahasaBahasa Indonesia
PenerbitBukune
Tipe EdisiEdisi Reguler
Kuantitas per Kemasan1
Versi(Versi) Lengkap
BrandJendela Toko Buku
Product description
#Hello (Again) Cello
Deskripsi
Penulis : Nadia Ristiviani
Penerbit : Bukune
Ukuran : 13 x 19 x 1 cm
Cover : Hard Cover
Berat : 300 gram
Tebal : 250 Halaman
SINOPSIS :
โAkan datang masanya dua orang yang menjadikan satu sama lain nama terkuat dalam doanya bertemu. Jika tidak cepat, berbahagialah. Yang terbaik datang setelah berpikir matang-matang, bukan sekadar โbersantapโ asal datang.โ
Janji temu 4 tahun lalu yang mereka buat kini berbuah manis, sebab bisa kembali ke satu sama lain dalam keadaan terbaik setelah menyelesaikan pergulatan dengan diri mereka sendiri.
Hari-hari mereka setelah itu, cerah. Selalu.
Kebahagiaannya dirangkum, dalam antologi keseharian. Untuk menyambut kembali, Cello Helga yang sudah satu.
#Hello Cello
Deskripsi
Penulis : Nadia Ristiviani
Penerbit : Bukune
Ukuran : 14 x 20 x 1 cm
Cover : Soft Cover
Isbn : 9786022204237
Berat : 300 gram
Tebal : 280 Halaman
Kata Milan, bukanlah laki-laki sempurna yang kecerdasannya melebihi Einstein, ketampanannya melampaui Leonardo DiCaprio, atau kekayaannya menyetarai Steve Jobs yang seorang wanita butuhkan. Itu memang bonus yang diidam-idamkan. Namun sebetulnya, bukan itu poin utamanya. Yang wanita butuhkan adalah kesediaan. Bersedia untuk selalu mengerti dan memahami, bersedia untuk menenangkan tanpa bertanya, dan kesediaan untuk mencintai tanpa memaksakan.
Kata Hilmy, duniamu masih terlalu sempit kalau berpikir mencintai adalah tentang hubungan timbal balik. Jika selalu begituโmemaksa memiliki seseorang yang dicintai, fase kehilangan seseorang yang belum pernah dimiliki akan selalu terulang, terus terulang. Biarkan semuanya mengalir seperti yang ditorehkan catatan takdir. Tak perlu memaksa semesta bergerak terlalu cepat, atau terlalu lambat. Semua ada porsinya masing-masing. Cinta itu bukan tentang hal-hal rumit. Kuncinya hanya satu, selalu satu. Nyaman.