Selama Jeje mengenal Jeno, ia selalu dibuat terpesona
oleh sikapnya. Bagaimana mungkin tidak baper, jika
pelakunya adalah seorang playboy yang banyak disukai cewek di sekolahnya. Dimulai dari
senyuman hingga tingkah lakunya terhadap Jeje, Jeno selalu berhasil bikin jantung berdebar.
Mereka pun akhirnya berpacaran.
Suatu waktu, Jeno kembali ke sikap awalnya yang suka deketin cewek. Hal itu membuat Jeje
berpikir pacarnya itu sudah lelah menjalani hubungan tersebut. Setiap masalah yang sama
datang, mereka selalu berakhir dengan kata putus. Tapi bagaimana kalau Jeno selalu kembali
dengan segala sikap manisnya? Akankah Jeje kembali menerima Jeno dan melupakan
pertengkaran mereka?
“Kita ada masalah, kita selesain masalah itu bersama, lalu kita tetap bertahan.”