Product description
DKJ pernah punya program mensosialisasikan Teater Rakyat ke masyarakat. Lenongpun dibawa keliling. Habis pergelaran seorang anak muda berkomentar. “Lho in ikan niru-niru Lenong Rumpi”. Anekdot yang beneran terjadi itu sebuah alasan yang tepat untuk mengatakan buku “Lenong Masa Lampau, Masa Kini dan Masa Depan”, karya Sohib Saya Doktor Syaiful Amri ini sangat penting untuk meluruskan opini yang keliru.
—Putu Wijaya., Sastrawan Indonesia
Buku ketiga di tahun 2022 dari Syaiful Amri yg produktif ini, membawa harapan baru terhadap teater Lenong untuk lebih maju. Mendambakan Lenong, yang bermula sebagai ikon tradisional Betawi, menghantarkan pemekaran prospek sesuai tulisanku di tahun 2005 sebagai exponen penting budaya Jakarta yaitu Intercultural Jakarta : Ambience of Betawi Theatre to Indonesian Theatre – Jounal Wacana Seni (USM)- vol 5 – 2006 – 4. Pada Bab III nya tercantum konteks interkultural Jakarta dengan Betawi, yang membahas Lenong Menuju Masa Depan sebagai teater Indonesia, yang searah dengan visi Syaiful Amri dengan rekacipta Kombet Lenong untuk meningkatkan profesionalisme baru dalam perkembangan kesenian Betawi ke era globalisasi.
—Julianti Parani, PH.D., Dosen senior-purnabhakti Institut Kesenian Jakarta
Cara ngebélain lenong tentu tak cukup dengan slogan, dalam hal Syaiful Amri, seorang putra Betawi, itu dilakukan dengan penelitian dan pengkajian, sehingga tradisi dapat dipandangnya secara kritis dalam konteks masa kini. Dengan metode yang sama, dapatlah pula ia bicara tentang kehidupan tradisi budaya Betawi yang satu ini pada masa depan. Artinya pembaca dapat mengikuti suatu aktivisme kebudayaan yang bertanggung jawab—dan suatu pendekatan ilmiah yang dengan cara itu mendapatkan nilai sosialnya.
—Dr. Seno Gumira Ajidarma, S.Sn., M.Hum. Dosen Fak. Film & Televisi IKJ, dan FIB UI.
Penerbit: Pustaka Obor, 2022
Dimensi: 14,5 x 21 cm l Softcover
Tebal: xviii + 178 hlm | Bookpaper