Shop | Tokopedia logo
Search
1/3
Rp59.500

Buku Tafsir Mimpi Umar Khayyam

Sold by Janji Sayang Nabi

Select options

Select

Shipping

From Rp11.500
Est. delivery by Apr 23 - Apr 26

Specifications

Janji Sayang Nabi
73 items

About this product

Tahun2020

Product description

Product Introduction of Buku Tafsir Mimpi Umar Khayyam 0
Tafsir Mimpi Umar Khayyam
Penulis : Umar Khayyam
Halaman : 216
Ukuran : 13 x 19 cm
Cover : Soft Cover
ISBN : 978-623-7327-46-2
Penerbit : Turos Pustaka
Cetakan : Oktober 2020
“Mimpi itu terbagi menjadi tiga macam: Bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari)
Pernahkah kamu bermimpi sampai terbangun dari tidur, tapi tidak tahu apa “pesan”-nya untuk kehidupanmu?
Jika iya, kitab klasik karya Umar Khayyam (1048-1131 M) ini mungkin bisa membantumu. Ditulis sejak 1000 tahun yang lalu, buku yang terdiri dari 20 bab ini menjelaskan secara lengkap berbagi mimpi yang mungkin pernah atau akan kita alami.
Umar Khayyam adalah ulama asal persia yang selama ini lebih dikenal sebagai ilmuwan di bidang astronomi, matematika, dan sastra. Salah satu karya termasyhurnya adalah Rubaiyat Umar Khayam. Namun begitu, tak banyak yang tahu, beliau juga menulis buku tentang tafsir mimpi. Dan tentu saja, karyanya ini jauh sebelum kehadiran buku-buku soal mimpidi barat, seperti karya Sigmund Freud dengan The Interpretation of Dream-nya di abad ke 20.
Pesan penting buku ini adalah bahwa mimpi kita sehari-hari, pada dasarnya, jika bisa diinterpretasikan secara tepat, dapat membantu kita untuk mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup kita sehari-hari.
 
Siapa penulis buku ini?
Ghiyāts ad-Din Abulfatah ‘Umar bin Ibrahim Khayyāmi an-Naisābūri, dikenal dengan nama Umar Khayyam. Secara bahasa, “khayyam” berarti “pembuat tenda”. Dinamakan dengan sebutan itu, karena ayahnya, Ibrahim, berprofesi sebagai pembuat tenda. Umar Khayyam sejatinya merupakan seorang penyair besar dan ilmuwan muslim yang menguasai matematika, filsafat, dan astronomi.
Umar Khayyam juga mewariskan metode ilmiah dan sastra yang berpengaruh di dunia, sehingga diberi julukan “Hujjatul Haq” (pembela kebenaran).
Abu al-Qasim Mahmud Umar az-Zamakhsyari menyebutnya sebagai “The philosopher of the world” (filsuf dunia).
Umar khayyam lahir pada tahun 439 H/1048 M di Naisabur, Khurasan, Iran.  Khayyam kecil tinggal di kota Naisabur yang merupakan pusat keilmuan di Persia kala itu. Sejak kecil, Umar Khayyam sudah memperoleh pendidikan yang baik dari orang tuanya. Salah seorang gurunya adalah imam Muwaffak Naisaburi, seorang pendidik yang terkenal dan tersohor pada masa itu. Di kota kelahirannya ini, ia mendalami berbagai macam ilmu agama, filsafat, matematika, dan astronomi hingga akhirnya dia mengembara ke kota Bukhara pada tahun 460 H/1068 M.
Di kota (Bukhara) ini ia habiskan waktunya dengan mengunjungi perpustakaan al-Falak al-Marmuqah. Kemudian pada tahun 462 H/1070 M, dia berpindah ke kota Samarkand, Uzbekistan. Di sana, Umar Khayyam mendapat bantuan dari Abu Thahir, ketua para hakim sekaligus ahli hukum terkemuka di Samarkand, sehingga hal ini memungkinkannya untuk menulis karyanya yang paling terkenal, yaitu risalah tentang demonstrasi perihal al-Jabar.
Pada tahun 1073 M, Malik Syah, penguasa Isfahan, mengundang Khayyam untuk membangun dan mengelola sebuah observatorium di Isfahan bersama-sama dengan astronom terkemuka lainnya, seperti Abu al-Muzaffar Isfazari, Maimun ibn Najib al-Wasithi, dan Abdu ar-Rahman Khazeni di bawah arahan Umar Khayyam. Misinya ialah mereformasi kalender matahari tua Persia, yang telah digantikan oleh kalender hijriah. Menurut perhitungan Umar Khayyam, masa satu tahun adalah 365,24219858156 hari. Dan di sinilah mula-mula Khayyam menggali dan mempelajari karya Euklides dan Apollonius.
Setelah meninggalnya Malik Syah dan menterinya, Umar Khayyam sempat meneruskan pekerjaannya sebelum akhirnya diberhentikan oleh pengganti sultan Malik Syah (ada yang mengatakan bahwa penggantinya tersebut adalah sultan Ahmad Sanjar). Hal ini mendorong dirinya meninggalkan kota kelahirannya, Naisabur, dan mengembara ke berbagai negeri untuk meningkatkan diri sebagai ilmuwan. Dalam pengembaraannya itu, dia sempat menunaikan ibadah haji ke kota Mekkah. Seusai masa pengembaraannya, Umar Khayyam kembali ke Naisabur dan menghabiskan masa tua di kampung halamannya itu.
Sebagai pujangga, nama Umar Khayyam dikenal dengan syair ruba’iyyat-nya yang kemudian banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Yang paling kesohor ialah rubaiyat yang dialihbahasakan ke dalam bahasa inggris oleh Edward Fitz Gerrald (penulis Inggris tahun 1859) dengan judul “The Rubaiyat of Omar Khayyam”. Friedrich Von Bodenstedt (1819) menerjemahkannya ke dalam bahasa Jerman.
Product Introduction of Buku Tafsir Mimpi Umar Khayyam 27
You may also like
Womenswear & Underwear
Phones & Electronics
Fashion Accessories
Menswear & Underwear
Home Supplies
Beauty & Personal Care
Shoes
Sports & Outdoor
Luggage & Bags
Toys & Hobbies
No more products
TikTok Shop promo codes
Sell on TikTok ShopSeller center
About TikTok ShopContact usCareersAffiliate
Help centerSafety centerCommunity guidelines
TransparencyAccessibility
Open TikTok