Shop | Tokopedia logo
Search
1/1
Rp69.000

Surplus Pekerja di Kapitalisme Pinggiran - Muchtar Habibi

Sold by Rumah Sukma & Co
8 sold

Select options

Select

Shipping

From Rp19.000
Est. delivery by Apr 30 - May 2
Rumah Sukma & Co
455 items

Product description

Bagi para ekonom neoklasik dan pendukungnya, mem­bludaknya pekerja informal di Indonesia sejak 1980-an tidak peru dikhawatirkan. Mereka meyakini, jika pasar diperbolehkan berfungsi dengan baik, pekerja informal akan mampu menjadi pengusaha mikro, dan peng­usaha mikro nantinya akan mam­pu mengubah bisnis mereka ke peng­aturan formal dan de­ngan demikian secara otomatis menghilangkan perekonomian informal.
 
Buku ini mempersoalkan klaim di atas dengan menganalisis dampak penyesuaian neoliberal terhadap melimpahnya surplus populasi relatif, yakni suatu kombinasi antara pengangguran dan proletariat informal di negeri-negeri pinggiran. Berfokus pada lintasan pemba­ngunan Indo­nesia, bu­ku ini berusaha menunjukkan bahwa alih-alih menjadi peng­usaha mikro, mayoritas pekerja informal cenderung menjadi proletariat informal yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai pekerja. Mereka bekerja di luar sektor inti dari produktivitas kapitalis dalam kondisi rentan, terengah-engah untuk sekadar bertahan hidup. Orientasi pembangunan yang dipimpin pasar global, bertentangan dengan klaim untuk menghapus pekerjaan informal, justru cenderung mengabadikannya.
 
“Karya Muchtar Habibi berhasil men­do­rong pembahasan mengenai masalah pengangguran dan rendahnya kua­litas pekerjaan sebagian yang cukup besar dari penduduk In­do­nesia me­nurut suatu perspektif yang berbeda dengan yang ditemui dalam ilmu ekonomi neoklasik.” —Vedi R. Hadiz
You may also like
Womenswear & Underwear
Phones & Electronics
Fashion Accessories
Menswear & Underwear
Home Supplies
Beauty & Personal Care
Shoes
Sports & Outdoor
Luggage & Bags
Toys & Hobbies
No more products
TikTok Shop promo codes
Sell on TikTok ShopSeller center
About TikTok ShopContact usCareersAffiliate
Help centerSafety centerCommunity guidelines
TransparencyAccessibility
Open TikTok