Kehidupan di era pemerintahan otoriter membuat Winston Smith kehilangan kewarasannya. Dia tidak memiliki keortodoks-an murni seperti mayoritas rakyat Oseania. Menurutnya, kehidupan di masa itu terasa fana. Semua segi kehidupan dipenuhi dengan dusta bagi kemaslahatan Pemerintahnya. Hal itu diperburuk dengan hiruk pikuk perang yang tak berkesudahan.
Pemerintahan otoriter yang dikuasai oleh si Penguasa Besar itu akan semakin kuat dan tak terkalahkan. Winston terus berandai-andai apakah dia bisa menggulingkan pemerintahan Penguasa Besar. Dalam perjalanannya, dia juga bertemu dengan perempuan bernama Julia, yang ternyata sepemikiran dengannya. Di sisi lain, banyak bukti kebohongan yang diyakini sudah dimiliki Winston, dengan itulah dia berencana untuk menjatuhkan si Penguasa Besar suatu saat nanti. Namun, apakah niat Winston itu akan berhasil atau hanya berakhir sama dengan para mayoritas?
KEUNGGULAN
1. Meski kisah di dalam buku ini berlatarkan pada tahun 1984, tetapi kisah di dalamnya masih sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini.
2. Terjemahan yang diberikan akurat dan dapat dengan mudah dipahami pembaca.