Aku lebih memilih menangis dan merasakan kesedihan, bagiku itulah yang seharusnya dilakukan. Bagiku kesedihan adalah hal yang tak perlu ditutupi dengan senyuman, memang apa gunanya senyuman yang sebenarnya berisi kesakitan-kesakitan yang menyesakkan?
Aku tahu akan ada hari-hari membahagiakan setelah ini, tapi aku juga akan tetap menikmati kesedihan ini. Bagaimana bisa aku tetap tersenyum saat keadaanku benar-benar hancur?
Bagaimana bisa aku berkata pada dunia bahwa aku ini baik-baik saja padahal yang sebenarnya terjadi pada diriku adalah patah yang rasanya sulit sekali untuk disembuhkan?