Original Buku Cara Mendidik Anak Laki Laki Bagaimana Menyiapkan Generasi Islam yang unggul ummul qura quro oleh Khalid Asy Syantut Remaja
Sold by Pustaka Jiwa
5(4)
17 sold
Select options
Select
Shipping
From Rp12.000
Est. delivery by Apr 22 - Apr 25
Specifications
Customer reviews (4)
H**_
Item: -, -
Bukunya masyalloh bguss tp blm sempet di baca , tulisan nya jelas nyata lagi
December 20, 2024
M**)
Item: -, -
November 22, 2022
B**g G**y
Item: -, -
April 2, 2023
a**i p**i
Item: -, -
March 26, 2023
Pustaka Jiwa
395 items
Shop performance
Better than 88% of other shops
Ships within 2 days
75%
Responds within 24 hours
100%
About this product
Tipe SampulSoft Cover
Jumlah Halaman205
ISBN/ISSN9789792663235
BahasaBahasa Indonesia
PenerbitAqwam
Tipe EdisiEdisi Reguler
Kuantitas per Kemasan1
Versi(Versi) Lengkap
Brandaqwam
Product description
Judul : Mendidik Anak Laki-laki
Penulis : Dr. Khalid Asy-Syantut
Penerbit : Aqwam
Ukuran : 14 x 20.5 cm
Jenis Cover : Soft Cover
Jenis Kertas : HVS
Tebal : 205 halaman
ISBN : 9789792663235
Apakah selama ini Kita termasuk orang yang percaya pada teori bahwa masa puber pada anak muda mesti dilalui dengan kejiwaan yang labil dan krisis jati diri? Apakah Anda termasuk orang yang permisif dan memaklumi kenakalan anak muda jaman sekarang sebagai bagian dari fase umur mereka? apakah kita termasuk yang demikian?
Buku islami mendidik anak laki-laki ini mengajak Anda untuk membuang jauh-jauh teori di atas yang sebetulnya tidak berdasar dan sangat-sangat tidak ilmiah. Dimulai dari fakta bahwa pemuda yang cukup kebutuhan jasmani dan rohaninya akan melewati masa mudanya dengan aman tanpa gejolak. Juga penyadaran bahwa dalam Islam tidak dikenal istilah remaja (al murahiq) yang identik dengan krisis jati diri dan kejiwaan yang labil. Yang ada hanya istilah pemuda (syabaab) yang penuh semangat menyongsong masa depan yang penuh dengan kegemilangan dan semangat yang tinggi.
Di buku islami ini penulis memberikan komparasai dua kelompok masyarakat yang membentuk kehidupan pemuda, antara masyarakat materialistis di perkotaan dengan masyarakat yang ada di pedesaan yang belum terpengaruh. Komparasi tersebut akhirnya menggiring pada sebuah kesimpulan, selama masyarakat tersebut komitmen terhadap Islam, sejauh itu pula akan memberikan jaminan bagi pemuda untuk melewati fase kehidupannya dengan baik dan selamat.
Tak sekadar teori di atas kertas semata, penulis juga menyodorkan satu pola pendidikan praktis bagi para pemuda dengan menjadikan masjid sebagai sentral utama pergaulan sekaligus pendidikan non formalnya. Sudah saatnya mengakhiri krisis moral pemuda dengan resep dan nilai-nilai Islam, dan mendekatkan masjid dalam kehidupan mereka sehari-hari.
CATATAN :
Hati-hati buku tiruan dengan harga murah, jangan hanya karena selisih harga sedikit anda membeli buku palsu dan tidak lengkap